Sebuah gunung api Selandia Baru meletus untuk pertamakalinya dalam 115 tahun, menimbulkan awan abu tebal yang mengganggu perjalanan regional dan membuat penduduk setempat tidak meninggalkan rumah hari Selasa.
Setelah tidur sejak tahun 1897, Gunung Tongariro tiba-tiba meletus Senin petang, menyemburkan abu setinggi 6.000 meter dan memenuhi udara dengan bau belerang.
Letusan mengejutkan penduduk tetapi tidak menyebabkan kerusakan atau korban, di wilayah Pulau Utara yang jarang penduduknya, yang dinyatakan sebagai taman nasional. Letusan membuat beberapa penerbangan domestik dibatalkan, meskipun penerbangan internasional tidak terpengaruh.
Para pejabat Selandia Baru mengamati peningkatan kegiatan seismic gunung itu dalam beberapa pekan terakhir, tetapi tidak menduga gunung akan meletus. Sekarang mereka mengatakan, letusan lebih banyak dapat terjadi tanpa peringatan.
Setelah tidur sejak tahun 1897, Gunung Tongariro tiba-tiba meletus Senin petang, menyemburkan abu setinggi 6.000 meter dan memenuhi udara dengan bau belerang.
Letusan mengejutkan penduduk tetapi tidak menyebabkan kerusakan atau korban, di wilayah Pulau Utara yang jarang penduduknya, yang dinyatakan sebagai taman nasional. Letusan membuat beberapa penerbangan domestik dibatalkan, meskipun penerbangan internasional tidak terpengaruh.
Para pejabat Selandia Baru mengamati peningkatan kegiatan seismic gunung itu dalam beberapa pekan terakhir, tetapi tidak menduga gunung akan meletus. Sekarang mereka mengatakan, letusan lebih banyak dapat terjadi tanpa peringatan.