Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang bermarkas di Wina pada Kamis (21/11) malam menyetujui sebuah resolusi yang mengutuk Iran karena negara tersebut gagal bekerja sama secara penuh dengan badan PBB itu untuk kedua kalinya dalam kurun waktu lima bulan terakhir.
Resolusi itu meminta Iran untuk memberikan jawaban dalam penyelidikan yang telah berlangsung lama terhadap partikel uranium yang ditemukan di dua lokasi yang tidak diumumkan di Iran.
Resolusi ini dianggap sebagai sebuah langkah diplomatik yang besar karena juga meminta Kepala IAEA Rafael Grossi untuk memberikan apa yang disebutnya sebagai penilaian yang komprehensif dan terkini mengenai aktivitas nuklir Iran.
Langkah tersebut pada akhirnya dapat memicu untuk merujuk masalah ini ke Dewan Keamanan PBB tahun depan, untuk mempertimbangkan lebih banyak sanksi terhadap Iran.
Resolusi itu muncul menjelang kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih pada bulan Januari yang berpotensi meningkatkan konfrontasi antara Iran dan Barat di bulan-bulan mendatang. [em/jm]
Forum