Indonesia kembali mencoba peruntungan untuk dapat menjadi tuan rumah dalam Olimpiade 2036, setelah sebelumnya harus gigit jari dalam pertarungan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Jakarta harus mengakui keunggulan Brisbane dalam perebutan posisi bergengsi tersebut.
Pemerintah, melalui Presiden Joko Widodo, telah mengajukan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sebagai tempat penyelenggaraan ajang empat tahunan tersebut. Indonesia merasa yakin dengan pengalamannya yang sukses menggelar pesta olahraga berskala internasional, seperti World Superbike, MotoGP di Mandalika, Asian Games 2018 dan Asian Para Games.
“Berdasarkan banyaknya penyelenggaraan kelas dunia yang telah sukses di Indonesia, kami siap memenuhi persyaratan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2036 mendatang,” jelas Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, sebagaimana dikutip dari laman kementerian, Kamis (17/11).
Ambisi pemerintah tersebut pertama kali dilontarkan Presiden Joko Widodo di sela-sela pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KKT) G20 di Nusa Dua, Bali. Dan pengumuman tersebut dilakukan di saat penyelesaian tragedi Kanjuruhan masih terbengkalai, meski telah memasuki hari ke-40 sejak tragedi yang merenggut ratusan korban itu terjadi.
Amali mengatakan, ketertarikan pemerintah untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar itu tak hanya memburu untung, tetapi lebih mengejar pada dampak yang muncul terhadap dunia olahraga nasional.
“Ini bukan hanya soal keuntungan. Dalam beberapa event saat kami menjadi tuan rumah, baik itu single event atau multi event, kami bukan saja mementingkan keuntungan,” tukasnya.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC) Thomas Bach menyambut keinginan pemerintah tersebut.
“Dengan semangat tersebut, IOC menyambut baik kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2036 di Ibu Kota Baru Indonesia Nusantara,” kata Bach dalam laman resmi IOC.
Ia mengaku terkesan dengan visi Jokowi untuk mengembangkan ibu kota baru tersebut dengan model kehidupan berkelanjutan, melalui penekanan khusus pada kesehatan dan olahraga.
Lebih lanjut, laman Kemenpora menyebutkan bahwa Bach menekankan sebuah negara yang menjadi tuan rumah harus bisa memaksimalkan dampak baik dari penyelenggaraan sebuah ajang olahraga tingkat internasional agar pembangunan infrastruktur yang telah dibangun berakhir dengan sia-sia.
Indonesia sendiri kalah bersaing melawan Australia dalam pencalonan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 melalui mekanisme voting. Brisbane berhasil mengantongi 72 dari 77 suara yang memenuhi syarat dari anggota IOC dalam pemilihan tersebut. [ah/rs]
Forum