Pasukan elite Garda Revolusi Iran mengadakan latihan militer di bagian barat negara itu yang akan berlangsung hingga Selasa, kata kantor berita resmi Iran, Minggu (11/8).
Latihan yang dimulai pada Jumat itu berlangsung di provinsi bagian barat di dekat perbatasan dengan Irak, Kermanshah, untuk “meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan tempur,” kata seorang pejabat angkatan bersenjata kepada IRNA.
Latihan itu berlangsung sementara Iran bertekad akan melakukan pembalasan terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada 31 Juli di Teheran.
Iran dan kelompok Islamis Palestina Hamas menuduh Israel melakukan pembunuhan terhadap Haniyeh pada 31 Juli. Israel belum mengklaim maupun membantah bertanggung jawab atas pembunuhan itu, yang semakin memicu kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan menjadi perang yang meluas di Timur Tengah.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan Iran dan Hizbullah, proksinya yang berbasis di Lebanon, bahwa “siapa pun yang menyakiti kami dengan cara yang belum pernah dilakukan pada masa lalu, kemungkinan besar akan dihantam dengan cara yang belum pernah dilakukan pada masa lalu.”
Ia menambahkan bahwa Israel tidak ingin perang terjadi di beberapa front tambahan, tetapi negara itu harus bersiap.
Dikutip oleh media Iran, wakil panglima Garda Revolusi Ali Fadavi mengatakan pada Jumat bahwa perintah pemimpin tertinggi Iran terkait
hukuman keras terhadap Israel dan pembalasan untuk kematian Haniyeh sudah jelas dan akan dilakukan “dengan cara sebaik mungkin.” [uh/jm]
Forum