Para pejabat keamanan di Libya menyatakan sekelompok penyerang menarget kementerian luar negeri di Tripoli, Selasa (25/12), menewaskan sedikitnya satu orang.
Serangan itu melibatkan seorang pelaku serangan bom bunuh diri dan menimbulkan asap yang tampak membubung dari kawasan tersebut.
Belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Libya telah menghadapi ketidakstabilan politik setelah diktator yang lama berkuasa, Moammar Gaddafi, digulingkan dan tewas pada tahun 2011.
Sepeninggalnya, ada faksi-faksi pemerintah dan militer yang saling bersaing di Tripoli dan di bagian timur Libya yang mengincar kendali atas kekayaan minyak negara itu, sementara militan ISIS juga mendapatkan ruang untuk beroperasi.
PBB telah bekerja sama dengan berbagai pihak di Libya terkait proses rekonsiliasi dengan tujuan membentuk pemerintah bersatu, memastikan keamanan dan penegakan hukum, serta mendistribusikan sumber daya alam secara adil.
Selain itu, para pejabat PBB telah memperingatkan bahwa kekacauan yang terus berlangsung di Libya menjadi lahan subur bagi terjadinya kekejaman dan berkembangnya aktivitas terlarang lainnya. Mereka menyatakan impunitas yang meluas di negara itu membuat para migran dan pengungsi rentan dieksploitasi dan diperas oleh para pedagang manusia dan jaringan penyelundup. [uh]