Ledakan granat itu terjadi di Gedung Multipiranti Graha di Duren Sawit, Jakarta Timur pada hari Senin (16/11). Kata polisi, seseorang melemparkan granat ke gedung itu, tapi Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengatakan insiden itu kemungkinan bukan aksi teroris.
Tito Karnavian mendatangi lokasi kejadian mengatakan, di Gedung Multipiranti itu terdapat 12 kantor perusahaan. Walaupun begitu, Tito mengatakan kecil kemungkinan peristiwa ini dilakukan oleh kelompok teroris.
“Ini mungkin mengarahnya ke pribadi, persoalan-persoalan pribadi. Kemungkinan ya,” ujar Tito.
Sementara, Kapolres Jakarta Timur, Kombes Umar Farouq mengatakan pemeriksaaan di tempat kejadian menemukan beberapa pecahan granat.
“Pengamatan sementara di tempat kejadian ditemukan beberapa komponen bahan peledak granat. Seperti ada pemicu dan sebagainya,” kata Umar Farouq.
Umar menambahkan, seorang petugas keamanan gedung, Supriyatna Maulana menderita luka-luka terkena pecahan kaca.
“Kalo dilihat dari kasat mata, luka-luka itu disebabkan pecahan kaca. Namun masih didalam pemeriksaan medis di rumah sakit Islam Pondok Kopi,” paparnya lagi.
Ledkan granat itu juga menghancurkan plafon di lobi gedung dan membuat kaca jendela pecah berkeping-keping.
Selama tahun 2015 ini ada beberapa kali serangan bom. Bulan Februari 2015 sebuah bom rakitan meledak di pusat perbelanjaan Mal ITC Depok, Jawa Barat. Tidak ada korban jiwa, tapi polisi mengatakan bom itu menimbulkan ledakan yang cukup besar.
Kemudian, pada bulan Juli lalu sebuah bom berdaya ledak besar menghantam Mal Alam Sutera di Tangerang, Banten. Bom ini tampaknya serupa dengan bahan peledak di Mal ITC. [aw/ii]