Selagi Presiden Donald Trump mempersiapkan pidato pertamanya dihadapan Kongres Amerika, Gedung Putih hari Minggu berusaha menghentikan seruan-seruan terbaru penyelidikan independen atas upaya-upaya Rusia untuk mempengaruhi pemilu Amerika tahun lalu dan kaitan apapun antara Rusia dan kalangan dalam presiden.
“Kami sangat yakin penyelidikan apapun hasilnya akan sama bahwa kami tidak memiliki keterlibatan apapun dalam campur tangan Rusia terhadap pemilu ini,” kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders dalam program televisi ABC This Week.
Sebelumnya, anggota Kongres dari Partai Republik Darrell Issa asal California bergabung dengan pihak Partai Demokrat mengimbau agar ditunjuk jaksa khusus terpisah dari Jaksa Agung Jeff Sessions, yang punya hubungan dekat dengan Trump.
“Sessions pendukung kampanye dan seorang pilihan Trump,” kata Issa kepada Bill Maher pada acara Real Time jaringan televisi HBO.
“Kita harus menggunakan ketentuan jaksa khusus tanpa melibatkan Sessions, kita juga tidak bisa menyerahkan kepada wakilnya,” imbuhnya.
“Kita perlu menyelidiki kegiatan Rusia dan ingin melakukannya, karena mereka tidak baik,” tambah anggota Kongres itu.
Gedung Putih mengatakan rakyat Amerika punya urusan lain yang lebih penting.
“Pada suatu ketika kita perlu melangkah ke depan dan mulai memusatkan perhatian pada apa yang menjadi kepentingan rakyat Amerika,” kata Sanders.
“Saya kira bukan ini halnya. Kita sudah membicarakan hal ini dari waktu ke waktu. Bertanya dan dijawab,” tambahnya.
Namun, fraksi Partai Demokrat di DPR AS tidak membiarkannya berlalu.
“Jaksa Agung harus membebaskan diri dari kasus ini,” kata ketua fraksi minoritas Dewan Perwakilan, Nancy Pelosi, seorang Demokrat dari California pada acara televisi ABC, This Week.
“Mari selidiki dan temukan kebenaran,” tegasnya.
Beberapa anggota komite Kongres yang dipimpin Partai Republik sudah menyelidiki kegiatan Rusia bersama Departemen Kehakiman.
Meskipun penyelidikan belum dipaparkan, Trump tidak menyembunyikan kemarahannya mengenai kontroversi yang tidak kunjung henti atau laporan media mengenai hal itu.
“Pembicaraan dengan Rusia adalah berita bohong yang dibuat oleh Pihak Demokrat dan dimainkan oleh media untuk menutupi kekalahan besar pemilu dan kebocoran ilegal,” kata Presiden Trump hari Minggu di Twitter.
Badan-badan intelijen Amerika telah menyimpulkan Rusia mencampuri pemilu Amerika dengan meretas email-email Komite Nasional Partai Demokrat dan membocorkannya serta menyebarkan laporan-laporan palsu untuk merusak reputasi calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton.
Awal bulan ini, Penasehat Keamanan Nasional Michael Flynn mengundurkan diri setelah laporan menyatakan ia menyesatkan wakil presiden Mike Pence dan pejabat Gedung Putih lainnya mengenai kontaknya dengan duta besar Rusia Sergey Kislyak selama periode transisi sebelum pelantikan Trump.[my/al]