Gedung Putih mengatakan saat ini belum bisa menyimpulkan bahwa para peretas yang berbasis di China adalah pihak yang melakukan serangan peretasan besar-besaran terhadap badan federal, yang bertanggung jawab mengumpulkan informasi tentang latar belakang pegawai pemerintah dan menerbitkan ijin mengakses dokumen rahasia atau “security clearance” bagi jutaan pegawai pemerintah tersebut.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest, Jumat (5/6) mengatakan FBI sedang menyelidiki peretasan keamanan itu dan menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab.
Sebelumnya pejabat-pejabat penegak hukum Amerika mengatakan para peretas yang berbasis di China yang mungkin terkait dengan pemerintah China – berada di balik serangan itu, meskipun tidak memberi rincian informasi tentang bagaimana mereka sampai pada kesimpulan itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei, Jumat (5/6) mengecam keras tuduhan itu sebagai “hal yang tidak bertanggung jawab” dan mengatakan serangan semacam itu “umumnya anonym, dilakukan lintas-batas dan sumber-sumbernya sulit dilacak”.
Kantor Manajemen Personil (OPM), Kamis (4/6) mengatakan sebanyak empat juta pegawai dan mantan pegawai federal mungkin terkena dampak peretasan, yang dinilai sebagai peretasan terhadap data personil pemerintah terbesar dalam beberapa tahun ini.
