Tautan-tautan Akses

Gedung Putih: Hamas akan Bayar Harga Mahal atas Kejahatannya


Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre berbicara dalam konferensi pers harian di Gedung Putih, Washington, pada 12 Agustus 2024. (Foto: AP/Susan Walsh)
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre berbicara dalam konferensi pers harian di Gedung Putih, Washington, pada 12 Agustus 2024. (Foto: AP/Susan Walsh)

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Selasa (3/9) sore mengatakan “Hamas akan membayar kejahatan mereka,” dan bahwa Presiden Joe Biden akan bekerja sepanjang waktu dengan timnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

“Ini adalah sesuatu yang kami kerjakan sepanjang waktu, 24 jam dalam seminggu... memastikan bahwa mereka yang ada di sana terus fokus pada hal ini,” ujar Jean-Pierre.

Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Presiden Joe Biden ditanya oleh wartawan tentang kemajuan perundingan gencatan senjata, di mana Biden menjawab, “Kami sedang bernegosiasi.” Ketika ditanya lagi tentang sandera yang masih ditahan Hamas, Biden menggarisbawahi “kami sedang berunding.”

Biden juga ditanyai mengenai komentar sebelumnya di pagi hari bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, tetapi ia hanya mengatakan, “Kami masih dalam negosiasi. Bukan dengan dia, tapi dengan rekan-rekan saya dari Qatar dan Mesir.”

Kematian 6 Sandera Kuatkan Desakan Capai Gencatan Senjata di Gaza
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:32 0:00

Sementara itu, ratusan ribu warga Israel turun ke jalan pada hari Minggu (1/9) dalam kesedihan dan kemarahan setelah enam sandera ditemukan dalam kondisi meninggal di Gaza.

Keluarga korban dan sebagian besar masyarakat Israel menyalahkan Netanyahu, dengan mengatakan bahwa mereka bisa saja dikembalikan hidup-hidup jika kesepakatan dengan Hamas untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 11 bulan tercapai.

Namun pihak lain mendukung strategi Netanyahu untuk mempertahankan tekanan militer terhadap Hamas, yang melancarkan serangan pada 7 Oktober dan memicu perang. Mereka yang mendukung Netanyahu mengatakan hal itu akan memaksa kelompok militan tersebut untuk menuruti tuntutan Israel dan pada akhirnya memusnahkan kelompok tersebut. [em/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG