Tautan-tautan Akses

Gedung Putih Isyaratkan akan Blokir Penjualan US Steel kepada Nippon Steel


Pemandangan Pabrik US Steel di Clairton, Pennsylvania, dalam foto yang diambil pada 26 Februari 2024. (Foto: AP/Gene J. Puskar)
Pemandangan Pabrik US Steel di Clairton, Pennsylvania, dalam foto yang diambil pada 26 Februari 2024. (Foto: AP/Gene J. Puskar)

Gedung Putih mengisyaratkan keterbukaan untuk memblokir akuisisi U.S. Steel oleh Nippon Steel, karena masih mengkaji ulang rencana pengambilalihan oleh perusahaan Jepang tersebut.

Surat kabar The Washington Post melaporkan pada Rabu (4/9) bahwa Presiden Joe Biden berencana untuk menghentikan kesepakatan tersebut. Seorang pejabat Gedung Putih, yang tidak mau disebutkan namanya dalam membahas masalah ini, tidak menyangkal laporan tersebut dan mengatakan Biden masih harus menerima rekomendasi resmi dari Komite Penanaman Modal Asing AS (CFIUS). Peninjauan tersebut dapat berakhir secepatnya pada bulan ini.

Biden telah menyampaikan keberatannya terhadap rencana merger tersebut, mendukung para pendukungnya di serikat pekerja United Steelworkers yang menentang kesepakatan akuisisi itu.

Keberatan itu beralasan karena U.S. Steel berkantor pusat di negara bagian Pennsylvania dan merupakan simbol kekuatan industri Pittsburgh di tahun pemilu di mana Partai Republik dan Demokrat sama-sama menjanjikan lebih banyak pekerjaan manufaktur dalam negeri.

Wakil Presiden Kamala Harris, yang kini juga menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, pada minggu ini juga menyampaikan tentangan terhadap kesepakatan tersebut.

Sementara mantan Presiden Donald Trump, calon dari Partai Republik, mengatakan ia akan memblokir merger tersebut jika ia masih berada di Gedung Putih.

Sementara itu, saham U.S. Steel turun sekitar 17% karena berita bahwa Biden akan menghentikan merger.

Proses peninjauan CFIUS umumnya berkaitan dengan isu-isu bisnis yang berimplikasi pada keamanan nasional.

Juru bicara U.S. Steel, Amanda Malkowski, mengatakan dalam sebuah email bahwa perusahaan belum menerima kabar terbaru mengenai proses tersebut dan bahwa perusahaan melihat “tidak ada masalah keamanan nasional yang terkait dengan transaksi ini, karena Jepang merupakan salah satu sekutu kami yang paling setia.”

“Kami sepenuhnya berharap untuk mengejar semua opsi yang memungkinkan di bawah hukum untuk memastikan transaksi ini, yang merupakan masa depan terbaik untuk Pennsylvania, pembuatan baja Amerika, dan semua pemangku kepentingan kami, ditutup,” kata Malkowski.

Seorang juru bicara yang mewakili Nippon Steel mengatakan perusahaan tersebut belum menerima kabar terbaru dari pemerintah federal Amerika Serikat mengenai proses peninjauan terkait.

U.S. Steel pada Rabu menyelenggarakan rapat umum untuk mendukung akuisisi tersebut. Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut mengatakan bahwa tanpa kesepakatan dengan Nippon Steel, perusahaan tersebut “kemungkinan besar akan beralih dari fasilitas tanur tiupnya, menempatkan ribuan pekerjaan serikat pekerja dengan tingkat pendapatan yang baik dalam risiko, berdampak negatif pada banyak komunitas di seluruh lokasi di mana fasilitas-fasilitas tersebut berada, dan menghilangkan kesempatan industri baja AS untuk bersaing dengan lebih baik di panggung global.” [em/rs]

Forum

XS
SM
MD
LG