Presiden Amerika Joe Biden mengatakan meski sidang pemakzulan pendahulunya sedang berlangsung di Senat, ia akan memusatkan perhatian untuk mengurangi penderitaan warga akibat pandemi virus corona.
“Tidak,” jawab Biden ketika ditanya oleh wartawan di kantor presiden AS, Oval Office, Selasa (9/2), apakah ia menonton jalannya persidangan itu.
“Kita telah kehilangan lebih dari 450.000 orang karena meninggal, dan kita bisa kehilangan lebih banyak lagi jika kita tidak bertindak dengan meyakinkan dan cepat. …," ujarnya.
"Banyak anak yang pergi ke tempat tidur dengan perut kosong. Banyak keluarga yang rawan pangan. Mereka dalam masalah. Itu pekerjaan saya. Senat memiliki tugasnya masing-masing, dan mereka akan segera memulainya, dan saya yakin mereka akan berperilaku baik," imbuhnya.
Presiden Biden menambahkan ia tidak akan mengatakan lebih jauh tentang pemakzulan mantan Presiden Donald Trump, yang dikalahkannya dalam pemilu presiden November lalu.
“Dia bukan pakar. Dia tidak akan memberikan opininya tentang adu argumen, dan juga tidak memperhatikannya,” jawab juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, ketika ditanya sebelumnya pada hari yang sama oleh seorang wartawan tentang proses bersejarah yang dimulai pada Selasa (9/2) itu.
Psaki juga ditanya bagaimana Biden, sebagai pemegang jabatan saat ini, tidak dapat memberikan pendapatnya apakah konstitusional bagi Senat untuk mengadili mantan presiden dan apakah hal itu dapat menjadi preseden berbahaya bagi kepresidenan.
“Ia akan menunggu Senat untuk menentukan hasil dari proses ini,” kata Psaki dalam jumpa pers harian Gedung Putih. “Menurutnya perannya saat ini harus fokus untuk memenuhi kebutuhan rakyat Amerika, membuat orang kembali bekerja, menangani pandemi.”
Gedung Putih berusaha memberikan gambaran bahwa presiden fokus pada masalah-masalah seperti itu sementara sidang pemakzulan berlangsung. [lt/em]