Pihak Gedung Putih mengatakan, pada Rabu (14/6), “persaingan yang ketat membutuhkan diplomasi yang intens,” dan itulah sebabnya Presiden Joe Biden mengirim Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke China pada akhir pekan ini dalam misi untuk menyelamatkan hubungan yang memburuk.
Blinken akan menjadi pejabat AS paling senior yang mengunjungi China sejak Presiden Joe Biden menjabat.
Kunjungan Blinken tadinya direncanakan berlangsung pada awal tahun ini tetapi ditunda tanpa batas waktu setelah AS mendapati apa yang disebutnya sebagai balon mata-mata China, yang terbang di atas wilayah Amerika Serikat. Balon itu kemudian ditembak jatuh.
Ditanya pada jumpa pers mengapa sekarang adalah waktu yang tepat bagi Blinken untuk menjadwal ulang perjalanannya, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, “China akan terus ada dan menjadi pemain utama di panggung dunia.”
“Kami pikir penting untuk mengadakan percakapan secara terbuka. Jadi kami akan terus melakukan itu. Diplomasi itu penting.”
Sejak insiden balon mata-mata, telah terjadi pertemuan pejabat tingkat rendah antara AS dan China meskipun terdapat permusuhan dan tudingan yang terus berlangsung terkait tindakan kedua pihak di Selat Taiwan, Laut China Selatan, penolakan China untuk mengutuk Rusia atas invasinya ke Ukraina, dan tuduhan dari Washington bahwa Beijing berusaha untuk meningkatkan kemampuan mata-matanya di seluruh dunia, termasuk di Kuba.
Blinken akan meninggalkan Washington pada Jumat (16/6) malam untuk kunjungannya ke Beijing, yang akan dimulai pada Minggu (18/6). [lt/jm]
Forum