Gedung Putih pada Senin (27/9) mengatakan pembebasan eksekutif senior perusahaan Huawei dan dua warga negara Kanada yang berlangsung hampir bersamaan bukanlah merupakan bagian dari pertukaran tahanan. Kasus mereka sudah dibahas dalam percakapan telepon antara presiden China dan Amerika Serikat (AS) berminggu-minggu sebelumnya.
Direktur Keuangan (CFO) Huawei, Meng Wanzhou, pada Jumat (24/9) kembali ke China dari Kanada setelah tercapai persetujuan dengan jaksa AS untuk mengakhiri kasus penipuan bank terhadap dirinya. Kasus tersebut disinyalir menjadi salah satu sumber ketegangan antara China dan AS.
Beberapa jam setelah berita kesepakatan itu, dua warga negara Kanada yang sebelumnya ditahan tidak lama setelah Meng ditangkap, dibebaskan dari penjara China dan diterbangkan kembali ke Kanada. Beijing membantah penangkapan tersebut berkaitan dengan penahanan Meng.
Ketika ditanya apakah Gedung Putih terlibat dalam menengahi “pertukaran tahanan” ini, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menolak implikasi dari pertanyaan tersebut.
Persetujuan penangguhan penuntutan Meng merupakan “sebuah tindakan oleh Kejaksaan Federal, yang merupakan bagian dari Departemen Kehakiman yang bersifat independen. Hal ini masalah penegakan hukum semata,” kata Psaki, sambil menambahkan bahwa “tidak ada kaitan diantara kedua kasus tersebut.”
Tetapi, Psaki membenarkan dalam pembicaraan telepon pada 9 September lalu bahwa pemimpin China Xi Jin-ping menyampaikan perihal kasus Meng, dan Presiden Joe Biden mendesak pembebasan kedua warga Kanada itu, yakni pebisnis Michael Spavor dan mantan diplomat Michel Kovrig, yang ditahan di China selama lebih dari 1000 hari. (jm/my)