Tautan-tautan Akses

Gelombang COVID Bayangi Eropa, Kampanye ‘Booster’ Dimulai dengan Lambat


Seorang pria lanjut usia menerima satu dosis vaksin Covid-19, di sebuah panti jompo pada 30 November 2021. (Foto: AFP)
Seorang pria lanjut usia menerima satu dosis vaksin Covid-19, di sebuah panti jompo pada 30 November 2021. (Foto: AFP)

Gelombang baru COVID-19 tampaknya sedang terjadi di Eropa sementara cuaca yang lebih dingin tiba. Para pakar kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa kejenuhan akan vaksin dan kebingungan tentang jenis vaksin yang tersedia mungkin akan membatasi penggunaan booster.

Subvarian Omicron BA.4/5 yang mendominasi pada musim panas ini masih menjadi penyebab sebagian besar penularan, tetapi subvarian Omicron yang lebih baru mulai berkembang. Ratusan bentuk baru Omicron sedang dilacak oleh tim ilmuwan, kata pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu ini.

Data WHO yang dirilis pada Rabu malam menunjukkan bahwa kasus di Uni Eropa (UE) mencapai 1,5 juta minggu lalu, naik 8% dari minggu sebelumnya, meskipun ada penurunan dramatis dalam jumlah orang yang melakukan tes COVID. Secara global, jumlah kasus terus turun.

Jumlah rawat inap di banyak negara di blok 27 negara itu, serta Inggris, telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Dalam pekan yang berakhir 4 Oktober, orang yang masuk rumah sakit dengan gejala COVID-19 melonjak hampir 32% di Italia, sementara jumlah pasien yang masuk perawatan intensif naik sekitar 21%, dibandingkan dengan jumlah pada minggu sebelumnya, menurut data yang dikumpulkan yayasan ilmiah independen Gimbe.

Dalam minggu yang sama, rawat inap pasien COVID di Inggris naik 45% dibandingkan pada minggu sebelumnya.

Vaksin pencegah penularan varian Omicron telah diluncurkan di Eropa pada September, dengan dua jenis suntikan yang ditujukan pada BA.1 serta subvarian BA.4/5. Keduanya tersedia bersama vaksin generasi pertama yang ada. Di Inggris, hanya vaksin yang ditujukan untuk BA.1 yang diizinkan.

Pejabat-pejabat Eropa dan Inggris mendukung booster terbaru hanya untuk kelompok orang tertentu, termasuk orang tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Yang memperumit masalah adalah "pilihan" vaksin sebagai booster, yang kemungkinan akan menambah kebingungan, kata pakar kesehatan masyarakat. Namun, keinginan untuk mendapat booster, yang bisa menjadi keempat atau kelima bagi sebagian orang, semakin menipis. [ka/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG