Para pejabat Irak mengatakan gelombang pemboman menghantam perkampungan Syiah, pasukan keamanan, dan sasaran-sasaran lain di seluruh negeri itu hari Minggu, menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai banyak lainnya. Sedikitnya delapan kota besar dan kecil terkena serangan-serangan itu.
Serangan paling banyak menelan korban jiwa terjadi di Taji, bekas kubu al-Qaida di utara ibukota, Baghdad. Tiga bom mobil meledak selang beberapa menit satu sama lain, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai lebih dari 24 lainnya, termasuk beberapa anggota polisi.
Seorang pembom bunuh diri di kota Kut menewaskan sedikitnya tiga polisi dan melukai beberapa orang lainnya. Di Balad Ruz, di timur laut ibukota, sebuah bom mobil menewaskan dua polisi. Daerah-daerah lain yang dilanda serangan termasuk kawasan Karrada, Baghdad, di mana beberapa bom mobil menewaskan sedikitnya empat orang.
Belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan-ledakan maut hari Minggu itu, tetapi bom mobil sering digunakan oleh afiliasi lokal Al-Qaeda, Negara Islam Irak. Kelompok itu mengatakan telah memulai ofensif baru terhadap sasaran-sasaran yang berhubungan dengan Syiah di Irak.
Tiga minggu lalu, gelombang pemboman serupa menewaskan lebih dari 90 orang dalam periode 24-jam yang bertepatan dengan vonis pengadilan Irak bagi hukuman mati terhadap wakil presiden Sunni yang buron karena pembunuhan.
Pertumpahan darah di Irak mencapai puncaknya pada tahun 2006-2007 ketika konflik sektarian menewaskan ribuan orang.
Serangan paling banyak menelan korban jiwa terjadi di Taji, bekas kubu al-Qaida di utara ibukota, Baghdad. Tiga bom mobil meledak selang beberapa menit satu sama lain, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai lebih dari 24 lainnya, termasuk beberapa anggota polisi.
Seorang pembom bunuh diri di kota Kut menewaskan sedikitnya tiga polisi dan melukai beberapa orang lainnya. Di Balad Ruz, di timur laut ibukota, sebuah bom mobil menewaskan dua polisi. Daerah-daerah lain yang dilanda serangan termasuk kawasan Karrada, Baghdad, di mana beberapa bom mobil menewaskan sedikitnya empat orang.
Belum ada yang segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan-ledakan maut hari Minggu itu, tetapi bom mobil sering digunakan oleh afiliasi lokal Al-Qaeda, Negara Islam Irak. Kelompok itu mengatakan telah memulai ofensif baru terhadap sasaran-sasaran yang berhubungan dengan Syiah di Irak.
Tiga minggu lalu, gelombang pemboman serupa menewaskan lebih dari 90 orang dalam periode 24-jam yang bertepatan dengan vonis pengadilan Irak bagi hukuman mati terhadap wakil presiden Sunni yang buron karena pembunuhan.
Pertumpahan darah di Irak mencapai puncaknya pada tahun 2006-2007 ketika konflik sektarian menewaskan ribuan orang.