Gempa bumi berkekuatan 6,4 magnitudo kembali mengguncang Provinsi Hatay, Turki hari Senin (20/2), kata badan tanggap bencana AFAD. Hatay adalah daerah yang paling parah dilanda gempa 6 Februari lalu, yang menewaskan 41.000 orang di negara itu.
Gempa hari Senin berpusat di kota Defne, di provinsi Hatay Turki, salah satu daerah yang paling parah dilanda gempa berkekuatan 7,8 SR yang melanda pada 6 Februari.
Gempa itu dirasakan di Suriah, Yordania, Siprus, Israel dan bahkan sejauh Mesir, dan diikuti oleh gempa kedua berkekuatan 5,8 SR.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan tiga orang tewas dan 213 luka-luka. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan di tiga bangunan yang runtuh di mana enam orang diyakini terjebak.
Di Hatay, polisi menyelamatkan satu orang yang terperangkap di dalam gedung berlantai tiga dan berusaha menjangkau tiga orang lainnya di dalamnya, lapor televisi HaberTurk.
Dikatakan bahwa mereka yang terjebak termasuk orang-orang yang membantu orang memindahkan perabot dan barang-barang lainnya dari bangunan yang rusak akibat gempa besar sebelumnya.
Jurnalis AFP di lapangan menggambarkan suasana panik di Antakya, ketika gempa tersebut menimbulkan awan debu di kota yang hancur itu. Tembok-tembok bangunan yang rusak parah kemudian runtuh, sementara beberapa orang yang terluka meminta pertolongan.
Di jalanan kota Antakya, Ali Mazlum, 18 tahun, mengatakan kepada AFP: “Kami sedang bersama AFAD yang sedang mencari jenazah keluarga kami ketika gempa itu terjadi.”
“Kami tidak tahu harus berbuat Apa, kami saling berpelukan dan tepat di depan ami tembok mulai runtuh. Rasanya seperti Bumi terbuka untuk menelan kami.”
Mazlum, yang sudah tinggal di Antakya selama 12 tahun, masih mencari jenazah saudara perempuan dan keluarganya, serta saudara ipar dan keluarganya. [rd/jm], [lt/ab]
Forum