Gempa berkekuatan 6,1 skala Richter mengguncang lepas pantai Timor Timur pada hari Jumat (27/5), kata Survei Geologi AS (USGS), dengan getaran terasa hingga kota Darwin di Australia, meskipun tidak ada laporan kerusakan atau korban yang diakibatkannya.
USGS mengatakan gempa terjadi pada kedalaman 51 kilometer dari ujung timur pulau Timor, yang terbagi antara Timor Timur dan Indonesia.
Seorang jurnalis AFP di Ibu Kota Timor Timur, Dili, merasakan gempa itu dan mengatakan bahwa, meski hanya berlangsung beberapa detik, “guncangannya cukup kuat.”
“Saya melihat orang-orang bergegas keluar dari rumah mereka dan anak-anak berlarian ke luar dari gedung sekolah,” kata wartawan itu.
Gempa terasa lebih kuat di sekitar Kota Lospalos di bagian timur negara itu, tetapi pemerintah setempat masih menilai situasi dan belum memberikan rincian mengenai kerusakan atau kemungkinan adanya korban.
Gempa juga terasa di Darwin, Australia, yang terletak di seberang Laut Timor dari pusat gempa.
Penduduk Darwin Joel Willingale, yang bekerja di manufaktur berat, mengatakan “gempa itu berlangsung selama sekitar 30 detik.”
“Seluruh ruangan berguncang dan bergoyang,” katanya.
Gempa itu memicu kepanikan dan mendorong orang untuk keluar dari bangunan di barat daya Kepulauan Maluku, menurut Badan Penanggulangan Bencana Nasional.
Pihak berwenang belum melaporkan adanya kerusakan atau korban jiwa.
Badan pemantau tsunami Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa gempa itu “dapat menimbulkan tsunami yang mempengaruhi wilayah Samudra Hindia.”
Namun, belum ada otoritas nasional di wilayah tersebut yang mengeluarkan peringatan tsunami.
Timor Leste dan Indonesia berada di “Cincin Api” Pasifik, yang merupakan busur aktivitas seismik aktif yang membentang dari Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik. [lt/ab]