Gempa berkekuatan 6,3 magnitudo menghantam Jepang Tengah pada Jumat (5/5), memaksa penangguhan layanan kereta peluru (KA kecepatan tinggi), tetapi tidak ada peringatan tsunami yang perlu dikeluarkan, kata pihak berwenang.
Gempa tersebut melanda wilayah Ishikawa di Jepang Tengah pada pukul 14.42 waktu setempat pada kedalaman 10 kilometer, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Kereta peluru Shinkansen ditangguhkan antara Nagano dan Kanazawa, tujuan wisata populer, menurut Dinas Perkeretaapian Jepang.
Tidak ada laporan segera tentang korban tewas atau kerusakan akibat gempa itu.
Jumat adalah hari libur umum di Jepang, bagian dari hari libur yang dikenal sebagai “Minggu Emas,” ketika banyak orang bepergian untuk bersantai atau mengunjungi keluarga.
Di Kota Suzu, gempa tercatat pada kisaran atas magnitudo enam pada skala seismik Shindo Jepang, yang mencapai maksimum tujuh. Kekuatan itu berarti dapat menyebabkan tanah longsor besar.
Survei Geologi Amerika Serikat menyebutkan kekuatan gempa itu 6,2 SR dan mengatakan gempa terjadi di lepas pantai, tetapi Badan Meteorologi Jepang menyatakan pusat gempa ada di darat.
Gempa bumi biasa terjadi di Jepang, yang terletak di “Cincin Api” Pasifik, suatu busur aktivitas seismik intens yang membentang dari Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Namun, Jepang memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat tahan gempa kuat dan secara rutin mengadakan latihan darurat untuk sebagai persiapan jika terjadi guncangan besar. [lt/uh]
Forum