Gempa bumi berkekuatan 6,5 yang mengguncang Ambon hari Kamis (26/9) menewaskan sedikitnya tiga orang dan merusak jembatan, rumah sakit serta bangunan-bangunan lain.
Beberapa bagian bangunan di sebuah universitas ambruk. Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Albert Simaela mengatakan kepada kantor berita Associated Press, seorang dosen tewas tertimpa bangunan yang runtuh.
BPBD menyatakan dua lainnya tewas dan tiga orang cedera. Pihak berwenang masih mengumpulkan informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Simaela mengatakan rumah sakit utama di Ambon rusak dan para pasien diungsikan ke tenda-tenda di halaman rumah sakit.
Menurut Dinas Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut berpusat 33 kilometer sebelah timur laut Ambon pada kedalaman 18 kilometer.
Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Akan tetapi sejumlah saksi mata mengatakan kepada beberapa stasiun televisi bahwa warga di pesisir berlarian ke dataran yang lebih tinggi karena khawatir terjadi tsunami.
Simaela mengatakan banyak warga menuju dataran yang lebih tinggi dengan sepeda motor dan mobil, menyebabkan kemacetan lalu lintas di Ambon. [uh/ab]