Gempa kuat mengguncang bagian selatan Filipina, Selasa (29/10), memicu tanah longsor dan menggugurkan bebatuan besar yang menewaskan enam orang dan mencederai lebih dari 100 lainnya di kawasan yang telah rusak akibat gempa kuat dua pekan sebelumnya, kata para petugas.
Gempa berkekuatan 6,6 SR itu disebabkan oleh pergerakan lempeng pada kedalaman sekitar tujuh kilometer, sekitar 25 kilometer di sebelah timur Tulunan, provinsi Cotabato, sebut Lembaga Seismologi dan Vulkanologi Filipina.
Walikota Tulunan Reuel Limbungan mengatakan sekitar 90 persen rumah di tiga desa rusak akibat pergerakan tanah yang intens.
Di antara yang tewas terdapat seorang ayah dan anaknya yang tertimpa batu besar yang menggelinding dari pegunungan menuju pertanian kecil mereka di provinsi Cotabato Utara yang paling parah dilanda gempa. Seorang anak lainnya cedera, kata petugas tanggap bencana provinsi itu, Mercedita Foronda. Ia mengatakan lebih dari 100 warga desa mengalami cedera, kebanyakan ringan, di provinsi tersebut.
Dua lainnya tewas akibat tanah longsor dan tertimpa reruntuhan di kota Magsaysay di provinsi Davao del Sur. Seorang perempuan hamil tewas tertimpa pohon di Tulunan dan seorang lelaki berusia 66 tahun meninggal karena cedera di bagian kepala setelah tertimpa puing berat di ibukota provinsi Cotabato Selatan, Koronadal, di mana 30 orang cedera sewaktu mereka bergegas meninggalkan rumah, kantor dan pusat-pusat perbelanjaan, kata polisi dan pejabat lainnya. [uh/lt]