Tautan-tautan Akses

Gereja Kecil di Washington, Jadi Tempat Berlindung bagi Para Pencari Suaka


Riverton Park United Methodist Church di Tukwila, pinggiran kota Seattle, negara bagian Washington. (VOA video/Natasha Mozgovaya)
Riverton Park United Methodist Church di Tukwila, pinggiran kota Seattle, negara bagian Washington. (VOA video/Natasha Mozgovaya)

Meskipun jumlah migran yang melintasi perbatasan AS sudah menurun setiap hari sejak bulan Desember, komunitas lokal masih berupaya keras untuk membantu mereka. Di kawasan Pacific Northwest atau Amerika barat laut, sebuah gereja di kota kecil telah menjadi tempat penampungan bagi ratusan orang dari Afrika dan Amerika Latin.

Pendeta Jan Bolerjack menyapa seorang ibu dengan anak balita yang mencoba berbicara dengannya dalam bahasa Spanyol. Pendeta Jan mengangkat bahunya, menandakan ia tidak mengerti bahasa Spanyol.

Pendeta Jan Bolerjack menyapa seorang ibu yang mencoba berbicara dengannya dalam bahasa Spanyol. (VOA video/Natasha Mozgovaya)
Pendeta Jan Bolerjack menyapa seorang ibu yang mencoba berbicara dengannya dalam bahasa Spanyol. (VOA video/Natasha Mozgovaya)

Jan Bolerjack adalah pendeta Riverton Park United Methodist Church di Tukwila, pinggiran kota Seattle, negara bagian Washington. Tahun lalu, gereja itu telah membantu sekitar seribu imigran untuk menemukan tempat penampungan, makanan dan pakaian.

"Entah bagaimana, tempat ini telah terdaftar di berbagai penjuru negeri dan di perbatasan, gereja ini merupakan tempat yang harus dituju. Dan saya merasa sedikit malu ketika mereka tiba di sini, dan kami harus mengatakan, tidak, Anda harus tinggal di tenda yang basah," jelasnya.

Gereja Kecil di Negara Washington Jadi Tempat Berlindung bagi Para Pencari Suaka
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:40 0:00

Pada awalnya, gereja itu membuka pintu mereka yang termasuk dalam kelompok rentan dengan memberi sumbangan dari warga lokal dan dukungan dari kota. Namun Bolerjack mengatakan, sumber daya tersebut semakin terbatas untuk 25 pencari suaka baru setiap minggunya.

Bolerjack menambahkan, "Pada malam hari, tempat ini dipenuhi dengan orang yang tidur di atas kasur, berjajar dari ujung ke ujung. Semua barang mereka berjejer di ujung ruangan. Ini bukan sistem yang terbaik, tapi itulah yang terbaik yang mampu kami lakukan."

Jeremiah Lefau, pencari suaka. (VOA video/Natasha Mozgovaya)
Jeremiah Lefau, pencari suaka. (VOA video/Natasha Mozgovaya)

Jeremiah Lefau, seorang pencari suaka, mengatakan, ia meninggalkan istri dan anak-anaknya di Angola sejak bulan Desember 2022. 'Ketika tiba di Amerika, saya tidak memiliki tempat tujuan. Mereka memberi saya perlindungan, kemudian saya diberi makan dan minum. Saya merasa aman," akunya.

Tidak seperti pengungsi yang mungkin mendapat bantuan melalui program permukiman kembali, para pencari suka mungkin akan mendapati diri mereka menjadi tunawisma, tanpa bantuan untuk menghidupi diri sampai permohonan izin kerja mereka disetujui.

Bolerjack mengatakan, tahun lalu, hanya satu orang yang mencari perlindungan di gerejanya, berhasil mendapat izin kerja. Mereka tidak memiliki kartu identitas yang tepat, karena surat yang mereka miliki hanyalah surat suaka yang didapat dari perbatasan dan beberapa tempat penampungan menolak mereka karena hal itu. Masih banyak orang yang tidur di jalanan atau sekitar 14 ribu orang yang tidur di jalanan sekitar ini.

Tenda-tenda pengungsi di Riverton Park United Methodist Church di Tukwila, pinggiran kota Seattle, Washington. (VOA video/Natasha Mozgovaya)
Tenda-tenda pengungsi di Riverton Park United Methodist Church di Tukwila, pinggiran kota Seattle, Washington. (VOA video/Natasha Mozgovaya)

Ketika suhu turun di bawah titik beku, donasi dari warga lokal dan dana dari badan lokal dan pemerintah memindahkan ratusan pencari suaka dari tenda ke hotel-hotel.

Anggota DPRD Washington, Mia Gregerson, sedang mengupayakan tanggapan yang lebih terkoordinasi dengan sebuah rancangan undang-undang yang bertujuan memberdayakan Kantor Bantuan Pengungsi dan Imigran setempat.

Mia Gregeson, anggota DPRD negara bagian Washington. (VOA video/Natasha Mozgovaya)
Mia Gregeson, anggota DPRD negara bagian Washington. (VOA video/Natasha Mozgovaya)

Mia menjelaskan, 'Tukwila adalah sebuah kota kecil. Saya kira mereka benar-benar telah membantu dengan sangat baik. Namun ada banyak ketidakpastian. Apa yang harus kami lakukan ketika kehabisan dana?."

Solusinya adalah kantor tersebut harus mampu bergerak cepat dan menggunakan seluruh sumber daya untuk memasukkan mereka ke dalam sistem, mendapatkan layanan hukum, memberikan layanan pendidikan, transportasi dan bantuan tempat tinggal bagi mereka.

Gubernur negara bagian Washington, Jay Inslee telah meminta dana tambahan lebih dari delapan juta dolar dalam anggaran terbarunya guna membantu orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk mendapat bantuan pengungsi dari pemerintah federal. Sementara itu, pemerintahan Biden mendorong langkah-langkah untuk mengurangi jumlah pencari suaka yang dapat memasuki Amerika. [lj/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG