Mantan walikota New York Rudy Giuliani telah muncul menjadi favorit untuk menjabat sebagai menteri luar negeri pada pemerintahan Donald Trump yang akan datang, menurut seorang pejabat senior Trump hari Senin (14/11).
Hal ini mengindikasikan bahwa presiden terpilih tersebut menghargai loyalitas saat menyusun para anggota kabinetnya.
Pejabat tersebut, yang tidak berwenang berbicara secara terbuka dan meminta namanya tidak disebut, mengatakan bahwa tidak ada kompetisi nyata dalam jabatan tersebut dan bahwa itu akan menjadi milik Giuliani jika ia menginginkannya. Namun seorang pejabat lain mengindikasikan bahwa John Bolton, mantan duta besar AS untuk PBB, tetap unggulan untuk posisi tersebut.
Giuliani, 72, akan menjadi pilihan yang di luar kebiasaan untuk memimpin Departemen Luar Negeri. Sebagai mantan walikota, jaksa penuntut federal dan penasihat senior Trump, ia kurang memiliki pengalaman kebijakan luar negeri yang ekstensif.
Dikenal memiliki pandangan hukum bergaris keras dan tindak-tanduk yang agak kasar, ia akan memberikan warna yang sangat berbeda dibandingkan menlu-menlu sebelumnya, termasuk bekas pesaing Trump Hillary Clinton, Colin Powell dan Condoleezza Rice.
Bolton memiliki pengalaman dalam pemerintahan federal selama bertahun-tahun, namun juga dipertanyakan banyak pihak akibat sikapnya yang bergaris keras, termasuk dalam tulisan opini di The New York Times tahun 2015, dimana ia mengadvokasi pemboman Iran untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir negara itu. [hd]