Google akan memperlakukan layanan belanja miliknya sendiri sama seperti saingan-saingannya ketika mereka mengajukan penawaran untuk pemasangan iklan di halaman atas kolom pencarian, kata perusahaan itu Rabu. Google melakukan hal ini untuk mematuhi peraturan anti-monopoli Uni Eropa dan menghindari denda-denda tambahan.
Komisi Eropa menjatuhkan denda $ 2,8 miliar kepada Google, mesin pencari internet terpopuler di dunia itu bulan Juni dan memerintahkan perusahaan itu, untuk menghentikan pemberian prioritas kepada mendukung layanan belanja onlinenya sendiri.
Google, unit perusahaan Alphabet AS, diberi waktu hingga 28 September untuk menghentikan praktik anti persaingan ini atau didenda hingga 5 persen dari penghasilan rata-rata harian di seluruh dunia.
Perusahaan itu mengatakan, pesaing akan dapat mengajukan tawaran untuk memasang iklan di kotak belanja melalui lelang, mengukuhkan laporan Reuters tanggal 18 September.
"Kami membandingkan layanan belanja dengan kesempatan yang sama untuk menunjukkan iklan belanja dari penjual di halaman hasil pencarian Google, seperti yang kami berikan ke Google Shopping," kata juru bicara Al Verney.
"Google Shopping akan bersaing dengan persyaratan yang sama dan akan beroperasi seolah-olah bisnis yang terpisah, ikut dalam pelelangan sama seperti orang lain," katanya. Perubahan akan mulai berlaku hari Kamis dan hanya berlaku di Eropa.
Layanan belanja Google akan beroperasi sebagai unit independen, dimana satu tim bekerja dengan situs pesaing dan satu lagi dengan pedagang, dan semuanya dipantau secara teratur.
Kelompok pelobi FairSearch, yang anggotanya termasuk saingan Google seperti situs perbandingan belanja Inggris Foundem dan TripAdvisor Amerika mengatakan, akan terus memantau perkembangan itu.
Belasan dari sekitar 200 sampai 300 layanan perbandingan belanja di Eropa yang bersaing telah memberi umpan balik ke Google. Sebagian telah mengritik Google karena tidak menanggapi keprihatinan dalam pelaksanaan peraturan itu.
Pengamat Deutsche Bank memperkirakan, iklan produk Eropa (PLA) bisa menghasilkan antara $ 4 sampai $ 5 miliar pada tahun 2017, atau sekitar 5 persen dari pendapatan total iklan perusahaan.
Pengamat Lloyd Walmsley memperkirakan, jika Google dipaksa melakukan perubahan, pendapatan perusahaan itu akan berkurang 30 persen , atau sekitar satu sampai dua persen dari seluruh pendapatan Alphabet.
Google juga mendapat kecaman keras Uni Eropa karena sistem operasi telepon pintar Android-nya. [ps/ii]