Polisi Kenya mengatakan serangan granat di sebuah gereja di ibukota, Nairobi, membunuh seorang bocah berusia sembilan tahun dan melukai tiga anak lainnya pada hari Minggu.
Kepala Kepolisian Moses Ombati mengatakan ia percaya serangan itu terkait dengan simpatisan militan al-Shabab di Somalia.
Pada hari Jumat, pasukan Kenya yang memerangi al-Shabab di Somalia memasuki Pelabuhan Kismayo, memaksa para militan Islam itu mundur dari kubu terbesar mereka yang masih tersisa.
Menurut polisi, anak-anak Kenya itu berada di kelas sekolah Minggu Gereja St. Polycarp di Nairobi ketika seseorang melemparkan granat ke dalam gedung tersebut.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kenya telah dilanda serangkaian serangan serupa terhadap gereja-gereja sejak mengirim pasukan ke Somalia tahun lalu.
Pada bulan Juli, sekawanan bersenjata melemparkan granat dan melepaskan tembakan di dalam dua gereja di kota Garissa, menewaskan 17 orang.
Menurut Perdana Menteri Raila Odinga, serangan itu dimaksudkan untuk memicu ketegangan antara Muslim dan Kristen. Dan katanya kekerasan itu berakar dari terorisme, bukan konflik agama.
Sementara itu, pihak berwenang juga percaya pendukung al-Shabab hari Minggu menembak mati dua polisi yang sedang berpatroli di kota Garissa, dekat perbatasan dengan Somalia. Para penyerang merebut senapan polisi tersebut.
Militan al-Shabab berjuang untuk mempertahankan beberapa wilayah yang masih dikuasainya di Somalia, di mana pasukan Somalia dan Uni Afrika menghalangi upaya mereka mendirikan negara Islam yang konservatif.
Al-Shabab mengancam akan melakukan serangan balas dendam di Kenya yang tentaranya ikut ambil bagian dalam operasi di negara tetangganya, Somalia.
Kepala Kepolisian Moses Ombati mengatakan ia percaya serangan itu terkait dengan simpatisan militan al-Shabab di Somalia.
Pada hari Jumat, pasukan Kenya yang memerangi al-Shabab di Somalia memasuki Pelabuhan Kismayo, memaksa para militan Islam itu mundur dari kubu terbesar mereka yang masih tersisa.
Menurut polisi, anak-anak Kenya itu berada di kelas sekolah Minggu Gereja St. Polycarp di Nairobi ketika seseorang melemparkan granat ke dalam gedung tersebut.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Kenya telah dilanda serangkaian serangan serupa terhadap gereja-gereja sejak mengirim pasukan ke Somalia tahun lalu.
Pada bulan Juli, sekawanan bersenjata melemparkan granat dan melepaskan tembakan di dalam dua gereja di kota Garissa, menewaskan 17 orang.
Menurut Perdana Menteri Raila Odinga, serangan itu dimaksudkan untuk memicu ketegangan antara Muslim dan Kristen. Dan katanya kekerasan itu berakar dari terorisme, bukan konflik agama.
Sementara itu, pihak berwenang juga percaya pendukung al-Shabab hari Minggu menembak mati dua polisi yang sedang berpatroli di kota Garissa, dekat perbatasan dengan Somalia. Para penyerang merebut senapan polisi tersebut.
Militan al-Shabab berjuang untuk mempertahankan beberapa wilayah yang masih dikuasainya di Somalia, di mana pasukan Somalia dan Uni Afrika menghalangi upaya mereka mendirikan negara Islam yang konservatif.
Al-Shabab mengancam akan melakukan serangan balas dendam di Kenya yang tentaranya ikut ambil bagian dalam operasi di negara tetangganya, Somalia.