Greenpeace hari Jumat mengatakan, mereka akan naik banding atas putusan pengadilan Rusia yang menahan 30 aktivisnya terkait protes awal bulan ini di sebuah kilang pengeboran di Samudra Arktik.
Keputusan Greenpeace itu diambil sehari setelah pengadilan di kota Murmansk memerintahkan 22 awak kapal pemecah es, Arctic Sunrise, milik Greenpeace untuk ditahan selama dua bulan, sementara pihak berwenang melakukan penyelidikan.
Delapan awak kapal lainnya ditahan untuk sidang lanjutan hari Minggu. Hingga Sabtu pagi, belum ada dakwaan yang dijatuhkan kepada para aktivis itu.
Para aktivis Greenpeace itu ditahan setelah protes tanggal 18 September di sebuah kilang minyak milik raksasa energi pemerintah Rusia, Gazprom.
Pernyataan Greenpeace mengutip apa yang disebutnya “kecerobohan Gazprom” dalam eksplorasi energi, dan mengatakan “para aktivis damai Greenpeace dipenjara karena menyoroti” dugaan penyimpangan itu.
Para tahanan itu termasuk enam warga Inggris, empat warga Rusia dan warga negara dari 16 negara lainnya, serta kapten kapal berkebangsaan Amerika, Peter Wilcox.
Keputusan Greenpeace itu diambil sehari setelah pengadilan di kota Murmansk memerintahkan 22 awak kapal pemecah es, Arctic Sunrise, milik Greenpeace untuk ditahan selama dua bulan, sementara pihak berwenang melakukan penyelidikan.
Delapan awak kapal lainnya ditahan untuk sidang lanjutan hari Minggu. Hingga Sabtu pagi, belum ada dakwaan yang dijatuhkan kepada para aktivis itu.
Para aktivis Greenpeace itu ditahan setelah protes tanggal 18 September di sebuah kilang minyak milik raksasa energi pemerintah Rusia, Gazprom.
Pernyataan Greenpeace mengutip apa yang disebutnya “kecerobohan Gazprom” dalam eksplorasi energi, dan mengatakan “para aktivis damai Greenpeace dipenjara karena menyoroti” dugaan penyimpangan itu.
Para tahanan itu termasuk enam warga Inggris, empat warga Rusia dan warga negara dari 16 negara lainnya, serta kapten kapal berkebangsaan Amerika, Peter Wilcox.