Aktivis iklim remaja asal Swedia, Greta Thunberg, tiba di Glasgow dengan menggunakan kereta api pada Sabtu (30/10), menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), COP26.
Remaja berusia 18 tahun itu berangkat dari London bersama 20 aktivis iklim asal negara-negara lain, termasuk Namibia, Filipina dan Samoa.
Baku hantam terjadi saat para pendukung Thunberg berusaha menerobos kerumunan media dan berjalan menuju Stasiun Pusat Glasgow.
Polisi akhirnya turun tangan untuk memberikan pengawalan bagi Thunberg dan pendukungnya ketika suasana semakin memanas.
Pada Jumat (29/10), Thunberg ikut serta dalam aksi unjuk rasa di luar kantor bank Standard Chartered London untuk menuntut lembaga keuangan itu untuk menghentikan pendanaan ekstraksi bahan bakar fosil.
Aktivis iklim global terkenal itu muncul sebentar di jalanan Kota London, jantung keuangan Ibu Kota Inggris, yang menjadi rumah bagi beberapa bank dan perusahaan keuangan terbesar di dunia.
Sambil dikelilingi awak media televisi dan fotografer, ia berdiri bersama pengunjuk rasa muda lainnya sebelum pergi meninggalkan lokasi tak lama kemudian.
Banyak pemerhati lingkungan menyebut COP26 2021, yang berlangsung selama dua pekan mulai dari Minggu (31/10), itu sebagai kesempatan terakhir dunia untuk membalikkan keadaan dalam pertempuran melawan perubahan iklim. [rd/ft]