Tautan-tautan Akses

Groundhog Amerika akan Ramal Cuaca


Pengelola Groundhog Club John Griffiths memegang Punxsutawney Phil, groundhog prognostik cuaca, pada perayaan Hari Groundhog ke-131 di Knob di Knob di Punxsutawney, Philadelphia,2 Februari 2017. (Foto: dok). Punxsutawney Phil akan mengumumkan prakiraan cuaca yang ditunjukkan oleh hewan pengerat tersebut selama sisa musim dingin, saat matahari terbit pada hari Jumat, 2 Februari 2018.
Pengelola Groundhog Club John Griffiths memegang Punxsutawney Phil, groundhog prognostik cuaca, pada perayaan Hari Groundhog ke-131 di Knob di Knob di Punxsutawney, Philadelphia,2 Februari 2017. (Foto: dok). Punxsutawney Phil akan mengumumkan prakiraan cuaca yang ditunjukkan oleh hewan pengerat tersebut selama sisa musim dingin, saat matahari terbit pada hari Jumat, 2 Februari 2018.

Para pengamat cuaca di berbagai penjuru Amerika, Jumat (2/2) akan mengetahui apakah mereka akan mengalami musim semi lebih awal, atau musim dingin selama enam pekan lagi.

Tetapi akurasi ramalan cuaca tahunan ini meragukan, karena diprediksi oleh seekor groundhoug, hewan pengerat sejenis marmut.

Tanggal 2 Februari dikenal sebagai Hari Groundhog, ketika biasanya seekor groundhog Pennsylvania yang diberi nama "Punxsutawney Phil" muncul dari dalam tanah, di dekat tunggul pohon yang menjadi rumahnya. Menurut legenda, jika ia melihat bayangannya sendiri – artinya kalau hari cerah – kawasan Amerika Utara masih akan mengalami cuaca musim dingin selama enam minggu lagi. Jika tidak, musim semi akan segera tiba.

Punxsutawney Phil adalah hewan peramal berbulu yang paling terkenal.

Selama beberapa generasinya, groundhog, yakni sejenis marmut yang disebut woodchuck, telah meramalkan cuaca sejak 1887.

Selama ini, catatan menunjukkan Phil lebih sering meramalkan musim dingin daripada musim semi lebih awal. [uh]

XS
SM
MD
LG