Grup Wagner, perusahaan tentara bayaran asal Rusia, mengklaim pada Sabtu (20/5) bahwa mereka akhirnya berhasil merebut Kota Bakhmut di Ukraina timur setelah melalui pertempuran terpanjang dan paling berdarah. Namun Kyiv membantah kota itu telah jatuh ke tangan Moskow, meski menyebut situasi di sana kritis.
Pemimpin pasukan Wagner, Yevgeny Prigozhin, dalam keterangannya menyebut bahwa pasukannya akhirnya berhasil mendorong Ukraina keluar dari area pembangunan terakhir di dalam kota. Ia mengklaim hal itu merupakan hadiah besar pertama Moskow selama lebih dari 10 bulan.
Prigozhin, yang telah berulang kali mengecam militer Rusia karena meninggalkan wilayah yang direbut sebelumnya oleh anak buahnya, mengatakan pasukannya sendiri sekarang akan mundur dari Bakhmut dalam lima hari untuk beristirahat. Dan ia akan menyerahkan kota itu kepada militer.
"Hari ini, pukul 12.00 siang, Bakhmut benar-benar diambil alih," kata Prigozhin dalam sebuah video di mana dia muncul dengan seragam tempur di depan barisan pejuang yang memegang bendera Rusia dan spanduk Wagner. "Kami benar-benar merebut seluruh kota, dari rumah ke rumah."
Juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevatyi mengatakan kepada Reuters: "Ini tidak benar. Unit kami berperang di Bakhmut."
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar melaporkan "pertempuran hebat di Bakhmut. Situasinya kritis," katanya di layanan pesan Telegram.
"Sampai sekarang, tentara kami mengendalikan beberapa fasilitas industri dan infrastruktur di daerah tersebut dan sektor swasta." [ah/ft]
Forum