Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara, yang ucapan-ucapannya sering membuat marah Tiongkok, mengatakan ia mengundurkan diri untuk membentuk partai politik baru menjelang pemilihan umum.
Ishihara mengatakan dalam jumpa pers pada hari Kamis, ia berencana untuk mencalonkan diri menjadi anggota parlemen dalam pemilihan tersebut, yang harus diadakan selambat-lambatnya bulan Agustus. Ia adalah seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal sebelum bertugas selama hampir 14 tahun sebagai gubernur kota terbesar di Jepang itu.
Penulis novel yang menjadi politisi berusia 80 tahun ini dikenal karena pandangan politiknya yang ekstrim kanan, termasuk tentangannya pada undang-undang dasar anti-perang Jepang masa Perang Dunia Kedua.
Sebelumnya tahun ini, ia membuat merah kuping Beijing dengan mengancam akan membeli dan mengembangkan sekelompok pulau-pulau yang diklaim oleh Jepang dan Tiongkok. Para analis mengatakan langkah tersebut memaksa Perdana Menteri Yoshihiko Noda menasionalisasi sebagian pulau-pulau tersebut, yang menyebabkan memburuknya hubungan Tiongkok-Jepang.
Ishihara mengatakan dalam jumpa pers pada hari Kamis, ia berencana untuk mencalonkan diri menjadi anggota parlemen dalam pemilihan tersebut, yang harus diadakan selambat-lambatnya bulan Agustus. Ia adalah seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal sebelum bertugas selama hampir 14 tahun sebagai gubernur kota terbesar di Jepang itu.
Penulis novel yang menjadi politisi berusia 80 tahun ini dikenal karena pandangan politiknya yang ekstrim kanan, termasuk tentangannya pada undang-undang dasar anti-perang Jepang masa Perang Dunia Kedua.
Sebelumnya tahun ini, ia membuat merah kuping Beijing dengan mengancam akan membeli dan mengembangkan sekelompok pulau-pulau yang diklaim oleh Jepang dan Tiongkok. Para analis mengatakan langkah tersebut memaksa Perdana Menteri Yoshihiko Noda menasionalisasi sebagian pulau-pulau tersebut, yang menyebabkan memburuknya hubungan Tiongkok-Jepang.
