Ibu Negara AS, Melania Trump telah mengajukan kembali gugatan pencemaran nama baik terhadap perusahaan yang mempublikasikan situs internet Daily Mail. Gugatan itu menyebutkan sebuah artikel yang dipublikasikan Agustus 2016 merusak kemampuannya menghasilkan jutaan dolar pada saat ia menjadi salah satu perempuan yang paling banyak dipotret di dunia.
Artikel itu memuat tuduhan yang keliru yang sebelumnya sempat ditampilkan di sebuah buku dan majalah di Slovenia. Tuduhan itu menyebutkan bahwa agen permodelan tempat Melania dulu bekerja sesungguhnya adalah agen jasa pertemanan.
Para pengacara Melania mengatakan dalam gugatan hukum yang diajukan di New York, artikel itu secara keliru menggambarkan Melania dulu bekerja sebagai pelacur, dan Daily Mail mempublikasikan artikel itu meski tahu tuduhan itu tidak benar atau dengan sengaja mengabaikan kebenaran.
Gugatan itu menuntut ganti rugi sebesar 150 juta dolar atas kerusakan yang ditimbulkan terhadap kepentingan bisnisnya, dan stres emosi yang ditimbulkannya.
Pada saat artikel itu dipublikasikan, suami Melania, Donald Trump, telah dinyatakan sebagai calon presiden Parti Republik pada sebuah konvensi di mana Melania Trump sempat menyampaikan pidato.
The Daily Mail mengunggah sebuah pernyataan pada bulan September bahwa artikelnya itu telah menyebutkan bahwa tak ada bukti yang mendukung tuduhan yang muncul dalam buku dan majalah yang digunakan sebagai rujukan itu, dan bahwa artikel itu tidak menyiratkan bahwa tuduhan itu benar. Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Daily Mail menyesalkan adanya salah pengertian. [ab/lt]