Apa rahasianya bisa hidup panjang dan bahagia? Menurut Yasutaro Koide, 112 tahun dari Nagoya, Jepang, mudah saja. "Jangan berlebihan," kata Koide mengenai filosofi hidupnya.
Koide lahir 13 Maret 1903 dan bekerja sebagai penjahit. Ia menjadi pria tertua di dunia dengan meninggal dunianya Sakari Momoi di Tokyo pada bulan Juli. Momoi juga berumur 112 tahun saat tutup usia.
Tiga dari tujuh anaknya, dua dari sembilan cucunya seorang cicit menghadiri upacara penobatannya di rumah jompo tempat Koide tinggal, di mana ia diberi plakat dan sebuah vas berwarna hijau.
Koike tampak bahagia. Matanya berkaca-kaca saat hadirin bertepuk tangan untuknya.
"Hal terbaik adalah untuk tidak berlebihan," kata Koide. Ia juga menganjurkan tidak merokok ataupun minum minuman keras, dan mengatakan bahwa makanan favoritnya adalah roti.
Koike juga menganjurkan orang untuk "menikmati segara sesuatu," menurut laporan media lokal yang menyatakan ia dapat membaca surat kabar tanpa kacamata.
Surat kabar Chunichi Shimbun mengutip cucunya, Aya Kikuchi, dengan mengatakan kakeknya tadinya sangat ketat soal tata krama. "Ia sangat keras kepala, tapi ia menjadi lebih baik dengan bertambahnya usia," ujarnya. "Bagian dari gaya hidupnya adalah menghindari stres."
Jepang memiliki sekitar 54.000 orang yang mencapai usia 100 tahun atau lebih. Begitu banyaknya, hingga pemerintah Jepang mempertimbangkan penghapusan program yang diterapkan 52 tahun lalu yang memberikan setiap orang yang mencapai usia 100 tahun sebuah paket sajian sake dan surat ucapan selamat dari perdana menteri.
Orang tertua di dunia saat ini adalah Susannah Mushatt Jones dari Brooklyn, New York, yang merayakan ulang tahun ke-116 hari Senin.