Gulma cepat menyebar dan tumbuh sampai setinggi dua meter. Tanaman pengganggu ini bisa memenuhi perkebunan kapas dan tanaman pangan lainnya. Gulma termasuk dalam keluarga amaranth dan juga dikenal sebagai amaranth Palmer atau gulma Palmer. Di negara bagian-negara bagian Amerika di wilayah selatan, di mana terdapat perkebunan kapas, gulma merupakan masalah besar. Sekarang tanaman itu menyebar ke wilayah tengah barat Amerika.
Dalam banyak hal gulma mematikan tanaman kapas dan kedelai yang dimodifikasi secara genetik. Sejak lama petani bisa mengatasinya dengan menyemprotkan herbisida merk Roundup, atau glisofat.
Namun pakar tanaman pengganggu Profesor William Curran pada Universitas Negeri Pennsylvania mengatakan dalam tiga atau empat tahun terakhir, gulma menjadi kebal terhadap glisofat. Sekarang, petani di sebagian wilayah tidak bisa lagi tergantung pada herbisida yang terkenal itu untuk membasmi gulma.
Profesor Curran mengatakan, “Apabila tanaman pengganggu menjadi kebal, bisa jadi disebabkan karena herbisida itu sudah tidak ampuh lagi atau tidak cukup ampuh untuk membasminya.”
Ia mengatakan petani bisa mencoba herbisida lainnya atau mencampur herbisida lain dengan Roundup dan menggunakan campuran itu untuk disemprotkan pada tanaman pengganggu .
Petani di Amerika timur laut menghadapi ancaman yang semakin besar dari jenis tanaman pengganggu lainnya, yaitu paku ekor kuda, yang seperti gulma, juga kebal terhadap glisofat.
Menurut Profesor Curran, ini disebabkan karena petani terlalu banyak tergantung pada produk-produk herbisida dan kurang mengembangkan beragam strategi lain untuk membasmi tanaman pengganggu.
Ia mengatakan petani juga harus mempertimbangkan menanam tanaman tumpang sari untuk melindungi tanah. Misalnya menaman gandum hitam dalam musim gugur bisa mencegah tumbuhnya paku ekor kuda.
Dalam dua atau tiga tahun mendatang, beberapa perusahaan diperkirakan akan memproduksi herbisida baru.
