Kebanyakan orang memanfaatkan musim panas untuk berlibur bersama keluarga. Namun bagi sekitar 30 orang guru di negara bagian Utah, mereka melewati liburan musim panas tahun ini dengan mengikuti pelatihan khusus, yaitu belajar menembak dan menangani luka tembak. Mereka dilatih oleh polisi untuk mempersiapkan para pendidik jika terjadi penembakan di sekolah. Mereka berkumpul di tempat latihan menembak di kawasan tengah Utah.
Kantor Sherif County atau Kabupaten Utah memberikan pelatihan tersebut untuk pertama kalinya. Mereka dilatih teknik dan cara meredakan ketegangan jika terjadi penembakan, termasuk membela diri dan memberi pertolongan medis.
Sherif Kabupaten Utah Michael Smith mengatakan, "Di Utah, guru diperbolehkan membawa senjata api. Di distrik, mereka tidak boleh membawa senjata api karena melibatkan tanggung jawab, jadi semacam 'jangan bertanya, jangan memberitahu'. Namun kenyataannya, jika terjadi penembakan, kami ingin guru-guru kami sudah dilatih dengan tepat."
Sebagian guru itu mengatakan, penembakan massal di sekolah seperti di Parkland dan Sandy Hook menginspirasi mereka untuk mengikuti pelatihan. Para guru di Utah yang memiliki izin membawa senjata api terselubung dapat membawa senjata tersebut ke sekolah.
Cindy Bullock, salah seorang peserta pelatihan itu mengatakan, "Saya menghargai waktu yang mereka berikan untuk melatih saya. Karena saya ingin dapat membantu. Saya tidak ingin hanya duduk saja dan tidak berbuat apapun. Saya ingin dapat balas melawan."
Christy Belt, guru kelas lima di SD Timponogos Academy mengatakan, "Saya kini memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk melindungi murid-murid saya. Murid-murid yang bersama saya sepanjang hari, bukan hanya menjadi target orang jahat. Jadi mudah-mudahan, jika guru-guru dilatih, dan kita semua tidak perlu membawa senjata, tetapi jika kita sudah dilatih, orang yang datang ke sini dan ingin menembak murid kami, akan berpikir dua kali."
Walau demikian, Cindy berharap, tidak akan terjadi lagi penembakan massal di sekolah-sekolah. [lt/uh]