Tautan-tautan Akses

 
Hadiri Pertemuan Amerika-Ukraina dan KTT G7, Menlu Amerika Terbang ke Arab Saudi, Kanada

Hadiri Pertemuan Amerika-Ukraina dan KTT G7, Menlu Amerika Terbang ke Arab Saudi, Kanada


Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menghadiri pidato Presiden Donald Trump di hadapan sidang gabungan Kongres di Gedung Capitol AS di Washington, DC, pada 4 Maret 2025. (Foto: AFP)
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menghadiri pidato Presiden Donald Trump di hadapan sidang gabungan Kongres di Gedung Capitol AS di Washington, DC, pada 4 Maret 2025. (Foto: AFP)

Dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha pada Jumat (7/3), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio “menggarisbawahi tekad Presiden Trump untuk mengakhiri perang sesegera mungkin

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio akan bertolak ke Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (9/3) untuk melakukan pembicaraan Amerika-Ukraina di tengah-tengah upaya Presiden Donald Trump menengahi penyelesaian perang Rusia-Ukraina.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Tammy Bruce, mengatakan selama di Jeddah, Rubio juga akan melangsungkan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud untuk mendiskusikan cara-cara memajukan kepentingan bersama di wilayah tersebut dan memperkuat hubungan Amerika-Saudi.

Menurut Departemen Luar Negeri Amerika, dalam sebuah pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha pada Jumat (7/3), Rubio “menggarisbawahi tekad Presiden Trump untuk mengakhiri perang sesegera mungkin dan menekankan semua pihak untuk agar mengambil langkah-langkah mengamankan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.”

Dari kiri: Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba di KTT UE di Gedung Dewan Eropa, Brussel, Kamis, 6 Maret 2025. (AP Photo/Omar Havana)
Dari kiri: Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba di KTT UE di Gedung Dewan Eropa, Brussel, Kamis, 6 Maret 2025. (AP Photo/Omar Havana)

Zelenskyy Sertakan Sejumlah Pejabatnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Senin (10/3) juga akan terbang ke Jeddah untuk bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Setelah itu, delegasi diplomatik dan militer Ukraina yang dipimpin oleh Kepala Staf Zelenskyy, Andriy Yermak, akan tetap berada di Arab Saudi untuk berunding dengan pejabat-pejabat AS. Tim Ukraina tersebut juga akan mencakup Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, Menteri Pertahanan Rustem Umerov, dan Komandan Militer Pavlo Palisa.

Dalam perundingan bersama para pejabat Ukraina di Jeddah ini, Rubio akan bergabung dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Mike Waltz dan Utusan Khusus Trump Untuk Timur Tengah Steve Witkoff. Witkoff telah mengatakan kepada wartawan bahwa "gagasannya adalah menyusun kerangka kerja bagi perjanjian damai dan juga gencatan senjata awal."

Tegaskan Komitmen Dialog dengan Amerika

Perundingan Amerika-Ukraina ini berlangsung tiga minggu setelah pejabat senior Amerika mengadakan perundingan dengan pejabat-pejabat Rusia di Riyadh.

Ukraina mengatakan pihaknya "berkomitmen penuh" untuk melakukan dialog konstruktif dengan Amerika dan berharap dapat "membahas dan menyetujui keputusan serta langkah-langkah yang diperlukan."

“Ukraina telah mencari perdamaian sejak detik pertama perang ini. Proposal yang realistis sudah ada di atas meja. Kuncinya adalah bergerak cepat dan efektif,” kata Zelenskyy di X.

Rubio Lanjutkan Perjalanan ke Kanada

Setelah kunjungannya ke Arab Saudi, Rubio akan melakukan perjalanan ke Charlevoix, Kanada, untuk menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) dari 12 hingga 14 Maret.

Dalam pernyataan bersama setelah pembicaraan di sela-sela Konferensi Keamanan Munich pada Februari, para menteri luar negeri G7 menggarisbawahi komitmen mereka untuk membantu “mencapai perdamaian yang langgeng” dan “menegaskan kembali perlunya mengembangkan jaminan keamanan yang kuat” untuk Ukraina.

“Setiap sanksi baru atau tambahan setelah bulan Februari harus dikaitkan dengan apakah Federasi Rusia melakukan upaya nyata dan dengan itikad baik untuk mengakhiri perang melawan Ukraina secara langgeng,” pernyataan bersama tersebut menambahkan. [em/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG