Para pejabat komisi pemilihan umum di Haiti sedang menghitung kertas suara dari pemilu hari Minggu, proses panjang yang akan memakan waktu sedikitnya satu minggu sebelum adanya hasil sementara.
Kertas-kertas suara diangkut dengan truk dari sekitar daerah pedalaman ke pusat-pusat penghitungan di ibukota Port-au-Prince, tempat jumlah suara akan dicatat dua kali untuk memastikan kebenarannya.
Para pengamat mengatakan pemilu hari Minggu umumnya bebas dari masalah besar dan kekerasan yang pernah melanda pemilu parlemen bulan Agustus lalu.
Perdana Menteri Evans Paul memuji apa yang ia sebut pemilu yang transparan.
”Dengan pemilu ini, kita telah memperoleh citra negara yang bertanggung-jawab, yang mampu mengangkat para pemimpinnya dengan cara yang demokratis,” ujarnya Senin (26/10).
Ribuan polisi Haiti dan pasukan penjaga perdamaian PBB ditempatkan di seluruh negara itu hari Minggu untuk menjamin pemilu yang damai.
Rakyat Haiti memilih presiden baru dari lebih dari 50 calon presiden negara itu, serta memberi suara untuk memilih anggota parlemen dan para pejabat daerah.
Pemilihan babak kedua akan diadakan bulan Desember antara dua calon teratas.
Dua calon telah muncul sebagai calon yang kuat dalam pemilihan tersebut – Jude Celestin, yang tersisih dari pemilihan babak kedua dalam pemilihan kontroversial tahun 2010 setelah penghitungan ulang, dan Maryse Narcisse, seorang dokter yang didukung mantan Presiden Jean-Bertrand Aristide. [gp]