Hakim federal Amerika di Kansas menghukum tehnisi elektronik maskapai penerbangan sampai 20 tahun penjara hari Senin karena berencana untuk meledakkan bom mobil di bandara Wichita tahun 2013.
Terry Lee Loewen, yang bekerja di bandara Wichita Mid-Continent, mengaku bersalah bulan Juni atas tuduhan berusaha menggunakan senjata penghancur massal. Ia mengaku ingin membunuh sebanyak mungkin orang.
Para petugas yang menyamar dari FBI mulai berkomunikasi dengan Loewen setelah ia menjadi teman Facebook seorang yang menulis tentang jihad kekerasan.
Loewen yang berusia 60 tahun memberitahu seorang petugas bahwa ia sedang menunggu Allah untuk memberinya instruksi melaksanakan serangan kekerasan terhadap kaum sipil.
Seorang petugas lainnya membantunya membuat bom yang tidak diketahui Loewen palsu.
Kejaksaan mengatakan Loewen menyalahgunakan akses istimewanya di bandara untuk tujuan teroris.