Hakim di Baltimore, negara bagian Maryland, menolak permintaan jaksa untuk membatalkan tuntutan terhadap enam polisi terkait kematian Freddie Gray – seorang laki-laki Amerika keturunan Afrika berusia 26 tahun yang tewas akibat cedera tulang belakang ketika berada di dalam tahanan polisi.
Tuntutan-tuntutan itu mencakup penyerangan tingkat dua, kelalaian yang membahayakan dan penganiayaan. Salah seorang dari enam polisi tersebut – yaitu pengemudi mobil polisi di mana Gray mengalami luka-luka – menghadapi tambahan tuntutan yaitu pembunuhan tanpa perencanaan.
Ke-6 polisi tersebut telah menyatakan dirinya “tidak bersalah”.
Meskipun separuh dari keenam polisi itu berkulit hitam, kasus itu menjadi simbol apa yang disebut para demonstran sebagai kebrutalan polisi terhadap warga kulit hitam.
Hakim juga menolak permintaan jaksa untuk mengeluarkan Jaksa Baltimore Marilyn Mosbi dan anggota tim jaksa lainnya dari kasus tersebut.
Jaksa berpendapat Mosby melanggar kewajibannya untuk memastikan berlangsungnya pengadilan yang adil dengan melangsungkan konferensi pers secara terbuka untuk mengumumkan tuntutan-tuntutannya terhadap keenam polisi pada 1 Mei lalu.
Puluhan demonstran berunjukrasa damai melalui pusat kota Baltimore hari Rabu dengan membawa poster yang menuntut keadilan bagi Freddie Gray. Demonstrasi juga dilaksanakan di markas polisi dan di luar gedung pengadilan di mana sidang dengar pendapat itu berlangsung.