Kelompok-kelompok Palestina yang bersaing, Fatah dan Hamas, telah sepakat untuk saling menukar tahanan politik di Jalur Gaza dan Tepi Barat, hal itu menyelesaikan salah satu dari beberapa isu yang menghambat pembentukan pemerintah persatuan.
Mereka mencapai kesepakatan dalam perundingan yang berakhir hari Minggu di Kairo.
Kantor berita Mesir MENA mengutip anggota Komite Sentral Fatah Azzam al-Ahmad yang mengatakan pembicaraan itu mencapai hasil yang nyata dan jelas. Laporan itu mengatakan kedua belah pihak akan bertemu lagi bulan depan untuk membahas pembentukan pemerintah dan komite pemilihan.
Awal bulan Mei, Hamas dan Fatah sepakat membentuk pemerintah persatuan. Kelompok militan Islam Hamas menguasai Jalur Gaza, sementara Fatah memimpin daerah Otoritas Palestina yang lebih moderat di Tepi Barat.
Namun sejumlah rencana telah terhenti akibat beberapa perbedaan pendapat, termasuk siapa yang harus menjadi perdana menteri. Fatah menginginkan Perdana Menteri saat ini untuk daerah Otoritas Palestina, Salam Fayyad, untuk tetap menjabat, meskipun ada tentangan kuat dari Hamas.
Hamas, Fatah Capai Kesepakatan Pertukaran Tahanan
Kedua faksi Palestina yang bersaing itu mencapai kesepakatan dalam perundingan yang berakhir hari Minggu di Kairo, Mesir.
