Hamas menuduh Israel membunuh juru kamera stasiun televisi yang dioperasikan oleh kelompok itu di Jalur Gaza. Sementara itu, stasiun penyiaran Qatar, Al Jazeera, juga menyalahkan pasukan Israel karena melukai salah satu jurnalisnya di bagian utara wilayah tersebut.
Menurut wartawan kantor berita AFP, Muhammad al-Tanani, juru kamera TV Al-Aqsa, dimakamkan pada Rabu (9/10) sore oleh rekan-rekannya di rumah sakit Arab Al-Ahli di utara Kota Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, kantor pers Hamas menyebut pembunuhannya sebagai “kejahatan tercela” dan mengatakan tentara Israel “bertanggung jawab penuh”, tanpa memberikan perincian tentang penyebab kematiannya.
Sementara itu, Al Jazeera mengatakan pada Rabu bahwa salah satu juru kameranya, Fadi al-Wahidi, “terluka akibat tembakan Israel di Gaza utara. Dia menjadi juru kamera Al Jazeera kedua yang terluka dalam serangan Israel minggu ini”.
Menurut seorang jurnalis AFP yang hadir, Wahidi terluka di bagian leher di Jabalia, utara Kota Gaza, saat meliput operasi Israel di daerah yang sebelumnya telah diperintahkan oleh tentara kepada warga sipil untuk dievakuasi.
Al Jazeera mengatakan pada X bahwa Wahidi kini berada dalam kondisi kritis.
Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan AFP untuk memberikan komentar mengenai dua insiden tersebut.
Militer Israel telah berulang kali menuduh para jurnalis Al Jazeera memiliki hubungan dengan Hamas atau sekutunya, Jihad Islam.
Jaringan tersebut dengan keras membantah tuduhan tersebut dan mengatakan Israel secara sistematis menarget para karyawannya di Jalur Gaza.
Empat jurnalis Al Jazeera telah terbunuh sejak perang di Gaza dimulai, dan kantor jaringan tersebut di wilayah itu telah dibom. [ft/rs]
Forum