Keluarga dari tiga pendaki gunung yang hilang di Pakistan pekan lalu saat mencoba mendaki K2, gunung tertinggi kedua di dunia, semakin putus asa, Selasa (9/2), sehari setelah cuaca buruk menghentikan pencarian para pendaki.
Harapan untuk menemukan ketiga pendaki, Ali Sadpara dari Pakistan, John Snorri dari Islandia dan Juan Pablo Mohr dari Chili, dalam keadaan hidup mulai memudar saat awan tebal terus menyelimuti K2.
Dua helikopter militer Pakistan tidak dapat diterbangkan untuk melanjutkan pencarian karena cuaca yang tidak memungkinkan, kata Karrar Haidri, kepala organisasi pendaki Pakistan Alpine Club.
Ketiganya hilang kontak dengan base camp pada Jumat malam dan dilaporkan hilang pada Sabtu, setelah tim pendukung mereka berhenti menerima komunikasi dari mereka selama pendakian mereka di K2, gunung setinggi 8.611 meter yang kadang-kadang disebut sebagai “gunung pembunuh”.
Terletak di pegunungan Karakorum, K2 adalah salah satu gunung paling berbahaya yang terkenal paling sulit didaki pada musim dingin. Baru pertama dalam sejarah, gunung itu ditundukkan pada bulan lalu selama musim dingin, oleh 10 pendaki Nepal.
Pencarian selama tiga hari bagi para pendaki dihentikan pada Senin (8/2) karena awan tebal menyelimuti sebagian besar K2. Keluarga para pendaki dalam sebuah pernyataan mereka Senin malam mengatakan mereka membuat “keputusan sulit'' untuk menunggu cuaca membaik sebelum pencarian dilanjutkan.
Pernyataan itu mengatakan tim SAR menerima gambar-gambar hasil pencitraan satelit beresolusi tinggi yang memungkinkannya melihat daerah-daerah yang tidak dapat diakses helikopter karena kondisi musim dingin yang keras dan angin yang kencang. Gambar-gambar itu tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan para pendaki.
Pada musim dingin, angin di K2 dapat bertiup dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam dan suhu dapat turun hingga minus 60 derajat Celcius. Sebelas pendaki tewas dalam satu hari saat mencoba mendaki K2 pada tahun 2008. [ab/uh]