Tim evakuasi di wilayah Diyarbakir, Turki, masih meneruskan pencarian di antara puing-puing bangtunan yang runtuh akibat gempa dahsyat yang melanda Turki pada minggu lalu. Mereka berharap dapat menemukan penyintas lagi meskipun harapan tersebut kini semakin meredup.
Jumlah korban tewas akibat gempa, yang berkekuatan 7,8 magnitudo di Turki yang disusul oleh gempa besar lainnya dengan kekuatan 7,5 sembilan jam kemudian di Suriah utara, meningkat menjadi 33.179 pada Minggu (12/2).
Kamera termal digunakan untuk meneliti tumpukan beton dan logam, sementara penyelamat menuntut kesunyian supaya mampu mendengar suara dari mereka yang terperangkap.
Para korban yang ditemukan dalam keadaan hidup kini layaknya sebuah pengecualian yang jarang terjadi.
Sementara itu di wilayah Nurdagi, sebuah kota di Turki yang dihuni 40.000 jiwa dan berjarak sekitar 56 kilometer dari pusat gempa, hampir setiap bangunan di kota tersebut mengalami kerusakan parah. Bangunan yang masih berdiri kini dianggap tidak aman untuk ditinggali.
Banyak dari warga kota tersebut yang masih bertahan untuk mencari anggota keluarganya yang hilang. Mereka setia menunggu ketika kendaraan berat datang untuk mengangkat puing-puing bangunan yang berserakan, seraya berharap bahwa anggota keluarga mereka dapat ditemukan di antara puing-puing tersebut.
Mehmet Yilmaz, 67, tampak mengamati buldoser dan sejumlah alat penghancur lainnya yang dikerahkan untuk membereskan sisa bangunan di mana enam anggota keluarganya, termasuk empat orang anak, di mana yang paling muda berusia satu tahun tiga bulan, terperangkap di bawah puing-puing bangunan.
Ia mengatakan sekitar 80 orang masih terjebak reruntuhan bangunan tersebut. Ia kni menganggap bahwa tidak ada satupun dari mereka yang selamat karena kini target operasi telah berubah dari evakuasi menjadi pemberesan reruntuhan bangunan. [jm/ka/rs]
Forum