Harga-harga minyak merosot dalam perdagangan awal di Asia, Rabu (14/1), setelah menyentuh titik terendah dalam hampir enam tahun sesi sebelumnya, dengan para analis memperkirakan kejatuhan lebih lanjut akibat kelebihan pasokan di pasaran.
Harga minyak turun 5 persen menjadi hampir mendekati titik-titik terendah dalam enam tahun Selasa, sementara patokan internasional minyak mentah Brent bertransaksi setingkat harga-harga AS untuk pertama kalinya dalam tiga bulan karena para pedagang bergerak untuk mengambil keuntungan dari luasnya penyimpanan di Amerika.
Harga minyak mentah Brent untuk Februari turun 40 sen dari sebelumnya pada US$46,19 per barrel.
Para analis mengatakan harga-harga akan terus di bawah tekanan karena kelebihan pasokan berdampak negatif pada kontrak Amerika dan Brent yang diperdagangkan secara global, sementara para pedagang mulai menyewa kapal-kapal untuk penyimpanan minyak.
"Perkiraan terbaru kami adalah bahwa minyak Brent akan mencapai rata-rata $45 per barrel dalam kuartal pertama 2015," menurut Bank Nomura, Rabu.