Tautan-tautan Akses

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 2014


Kapal tanker minyak sedang labuh jangkar untuk diisi dengan minyak mentah di pelabuhan Jose Antonio Anzoatequi milik perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA, di kawasan industri di negara bagian Anzoategui, 15 April 2015.
Kapal tanker minyak sedang labuh jangkar untuk diisi dengan minyak mentah di pelabuhan Jose Antonio Anzoatequi milik perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA, di kawasan industri di negara bagian Anzoategui, 15 April 2015.

Harga minyak Amerika melesat di atas $70 per barel pada Senin (7/5) untuk pertama kali sejak November 2014, sedangkan harga minyak mentah Brent menyentuh level tertinggi baru, dipicu krisis ekonomi Venezuela yang makin parah dan mengancam produksi minyak negara itu yang sudah anjlok, Reuters melaporkan.

Kekhawatiran makin bertambah dengan adanya sentiment negatif di pasar minyak seputar kemungkinan Amerika Serikat akan mundur dari perjanjian nuklir dengan Iran dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Harga minyak Brent naik 84 sen atau 1.12 persen dari penutupan terakhir menjadi $75,71 per barel. Brent sempat menyentuh $75,89 per barel pada awal sesi perdagangan, yang merupakan level harga tertinggi sejak November 2014.

Harga minyak Amerika, West Texas Intermediate (WTI), naik 0,95 persen dan diperdagangkan pada $70,39 per barel atau naik 66 sen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Baca: Pasar Antisipasi Keputusan AS Mengenai Sanksi Iran

Para analis mengingatkan memburuknya krisis ekonomi di Venezuela, salah satu pengekspor minyak mentah utama, bisa makin mengurangi produksi dan ekspor minyak negara tersebut.

Shannon Rivkin, direktur investasi dari perusahaan sekuritas Australia, Rivkin Securities, mengatakan tren kenaikan harga minyak dipicu oleh “kekhawatiran yang makin besar terhadap memburuknya perekonomian Venezuela dan industri minyaknya, plus kemungkinan penerapan sanksi baru terhadap Iran oleh Pemerintahan Trump.”

Produksi minyak Venezuela telah turun separuhnya sejak awal 2000an menjadi 1,5 juta barel per hari karena negara Amerika Selatan itu gagal menarik investasi untuk mempertahankan industry minyaknya. [ft/as]

Recommended

XS
SM
MD
LG