Big Hit Entertainment, perusahaan hiburan Korea Selatan yang mengelola sensasi pop global BTS, membukukan perdagangan saham perdana yang luar biasa mengejutkan di Seoul, Kamis (15/10). Harga sahamnya melonjak hampir dua kali lipat dibanding penawaran umum perdananya (IPO) yang berhasil meraup sekitar 841 juta dolar.
Lonjakan besar ini sebetulnya sudah diperkirakan banyak pengamat, mengingat luar biasa membludaknya penggemar kelompok beranggotakan tujuh pria muda itu. Nilai pasar Big Hit mencapai sekitar 7,5 miliar dolar pada penutupan perdagangan, Kamis (15/10).
Meskipun wabah virus corona mematikan kegiatan konser keliling BTS, Big Hit terus membukukan keuntungan mengesankan karena tingginya permintaan konten online terkait BTS. Konser-konser BTS yang digelar virtual, contohnya, dilaporkan ditonton langsung oleh lebih dari 1,7 juta penggemarnya. Platform perdagangan elektroniknya, Weverse, yang banyak menjual pernak-pernik BTS juga diserbu para penggemar boy band itu.
Harga saham perusahaan itu ditawarkan sekitar 236 dolar per lembar pada pembukaan, Kamis (15/10), hampir dua kali lipat dari harga IPO. Harga itu sempat meningkat 30 persen sebelum akhirnya jatuh kembali dan ditutup pada 225 dolar per lembar, sehingga menempatkan nilai perusahaan itu pada angka 7,5 miliar dolar.
Perusahaan sekuritas Korea Selatan, E-Best Investment and Securities, menyebut prestasi perdana Big Hit di pasar saham ibarat ledakan dahsyat, BTS menyumbang sekitar 80% pendapatan Big Hit pada paruh pertama 2020, menurut sebuah laporan yang disampaikan perusahaan sekuritas Samsung Secutities.
Sejak diperkenalkan pada 2013, BTS telah menjadi sensasi global. Para penggemarnya di berbagai penjuru dunia menyebut diri mereka sebagai “Army”. BTS bulan lalu menempati posisi puncak Billboard Hot 100 lewat lagu barunya Dynamite yang semua liriknya berbahasa Inggris, sekaligus menempatkan diri sebagai kelompok musik pop Korea pertama yang mencatat prestasi besar itu. [ab/uh]