Iran menyebut hari pertama latihan perang di Teluk Persia dan Selat Hormuz sukses.
Seorang juru bicara pasukan elit Garda Revolusi Iran memberitahu kantor berita pemerintah IRNA bahwa lebih dari 300 speedboat yang membawa roket dan rudal ikut dalam latihan hari Kamis itu, memperagakan kemampuan mereka untuk menghancurkan sasaran-sasaran di darat.
Pasukan Angkatan Laut Iran juga memperagakan sebuah kapal baru dengan kendali jarak jauh. Para pejabat militer mengatakan kecepatan kapal itu begitu kencang sehingga mampu menghindari deteksi radar.
Latihan perang itu diadakan pada saat ketegangan meningkat antara Iran dan negara-negara Barat, dan berlangsung di perairan yang penting bagi transportasi pasokan minyak dunia.
Hampir 40 persen minyak dunia diangkut melalui Selat Hormuz di mulut Teluk Persia. Iran mengatakan akan menutup selat itu jika diserang.
Pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan aksi militer terhadap Iran masih menjadi opsi walaupun Washington berharap diplomasi dan sanksi akan membuat Iran menghentikan program nuklirnya.