Film "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1" menguasai jajaran box office pada akhir pekan pertama pemutarannya di Amerika Serikat. Dengan meraup 125 juta dolar AS di dalam negeri, film Harry Potter yang terbaru ini mencatat rekor komersial tertinggi untuk pekan pembukaan dibandingkan film-film Harry Potter terdahulu.
Sementara itu di luar negeri, "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1" mengumpulkan 205 juta dolar AS.
Dengan cerita yang cukup panjang dan rumit film terakhir Harry Potter akan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama dari film Harry Potter sudah mulai diputar di berbagai negara, termasuk di tanah air. Sedangkan bagian kedua akan ditayangkan pada bulan Juli tahun depan.
Film yang disutradarai oleh David Yates, adalah film yang paling serius sepanjang cerita remaja penyihir Harry Potter yang bermisi menyingkirkan penguasa kejahatan, Voldemort.
Dalam film ini, Voldemort, penyihir paling jahat dan paling kuat sepanjang masa, akhinya berhasil mendominasi dunia sihir. Harry Potter, yang terpilih untuk menghancurkan Voldemort, bersama kedua temannya, Hermione Granger dan Ron Weasley, kini bermisi membinaskan benda-benda sihir berbahaya yang disebut Horcruxes.
"Voldemort membagi jiwanya ke dalam tujuh bagian untuk menjadikan dirinya abadi," kata Emma Watson, yang berperan sebagai Hermione. "Ia menyembunyikan bagian dari jiwanya melalui beberapa benda yang berbeda yang mempunyai hubungan tentang masa lalunya, dirinya, dan siapa dirinya," tutur Daniel Radcliffe yang berperan sebagai Harry Potter.
"Mereka tahu bahwa setiap hari akan berat dan dipenuhi rasa ketakutan, kemarahan dan juga rasa khawatir yang dalam." Tambah Radcliffe, "Ini adalah film yang rumit bagi ketiga karakter utama dan hubungan antarmereka."
Ancaman menanti Harry, Ron dan Hermione di mana-mana. Sekolah sihir Hogwarts, tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi tiga sekawan ini. Hogwarts sudah terkena serangan kekuatan jahat.
Kebanyakan adegan dalam film ini tidak menyenangkan. Warna-warna yang ada di dalam film terlihat gelap. Kegelapan dan malapetaka melanda di mana-mana, sementara Voldemort menyebarkan kekuasaannya.
"Saya rasa karena ia merasa terancam dengan kebaikan Harry. Hal ini membuatnya sangat marah," kata Ralph Fiennes, aktor Inggris kawakan pemeran Voldemort.
Tapi film ini tak melulu gelap. "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1" banyak mengisahkan cinta, kesetiaan, dan keadilan. Sutradara David Yates dan para pemeran filmnya menjelaskan film ini mirip dengan cerita Shakespeare.
Walaupun kisahnya terlalu dewasa bagi anak-anak, sebagian besar dari mereka yang menanti dalam antrian panjang pada malam pemutaran pertama di Washington, DC, adalah anak-anak.
"Harry Potter adalah hidup saya," kata seorang anak laki-laki, "Saya tahu semuanya tentang Harry Potter. Karakter yang saya paling senangi adalah....Lord Voldemort."
"FIlm ini sedikit menakutkan saya dan juga sangat menyedihkan," kata seorang anak perempuan, "Tapi film ini tetap bagus."
Ada juga anak-anak yang lebih tua dan tumbuh dewasa bersama Harry Potter.
"Saya baru saja menonton lagi keenam sekuelnya Harry Potter, untuk memastikan saya siap untuk yang satu ini," kata seorang wanita.
"Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 1" memiliki banyak nuansa, memperlihatkan semua kelebihan dari jalan cerita.
Bagian pertama akan membuat para penggemar senang sampai tahun depan, ketika bagian kedua ditayangkan. Setelah itu, para Potter mania harus mengucapkan selamat tinggal kepada serial kisah Harry Potter, yang baik buku maupun filmnya, akan sudah tamat.