Hasil pendahuluan pemilu presiden Afghanistan 5 April menunjukkan mantan menteri luar negeri Abdullah Abdullah masih memimpin, namun tidak mencapai mayoritas yang diperlukan untuk memupus kemungkinan dilangsungkannya pemilu tambahan.
Komisi Pemilu Independen mengatakan hari Kamis (24/4), bahwa sejauh ini, dalam perhitungan suara, Abdullah memperoleh 43,8 persen suara, mantan pejabat Bank Dunia Ashraf Ghani 32,9 persen suara dan mantan menteri luar negeri Zalmai Rasoul 11,1 persen suara.
Ketua komisi itu, Ahmad Yousuf Nuristani mengatakan, hampir 83 persen suara telah dihitung. Ia mengatakan kepada wartawan di Kabul bahwa dengan hanya 17 persen suara belum dihitung, diragukan akan ada pemenang yang jelas dan pemilu tambahan kemungkinan akan dilaksanakan. Kandidat harus memperoleh lebih dari 50 persen suara untuk bisa dinyatakan sebagai pemenang.
Hari Rabu, komisi tersebut mengatakan akan menunda pengumuman hasil pendahuluan hingga 26 April untuk memberi lebih banyak waktu bagi penyelidikan kemungkinan adanya penipuan dan kejanggalan-kejanggalan lain. Tidak jelas mengapa kemudian hasil perhitungan diumumkan Kamis, sesuai rencana semula.
Abdullah menempati posisi kedua pada pemilu 2009 yang dimenangkan Presiden Hamid Karzai, di tengah-tengah adanya tuduhan kejanggalan dan penipuan suara. Pemenang pemilu 5 April akan menggantikan Karzai yang tidak bisa mencalonkan diri lagi karena peraturan konstitusi. Presiden mendatang akan mengawasi transisi di mana mayoritas pasukan internasional akan ditarik dari Afghanistan.
Hasil final pemilu ini dijadwalkan akan dirilis 14 Mei mendatang.
Komisi Pemilu Independen mengatakan hari Kamis (24/4), bahwa sejauh ini, dalam perhitungan suara, Abdullah memperoleh 43,8 persen suara, mantan pejabat Bank Dunia Ashraf Ghani 32,9 persen suara dan mantan menteri luar negeri Zalmai Rasoul 11,1 persen suara.
Ketua komisi itu, Ahmad Yousuf Nuristani mengatakan, hampir 83 persen suara telah dihitung. Ia mengatakan kepada wartawan di Kabul bahwa dengan hanya 17 persen suara belum dihitung, diragukan akan ada pemenang yang jelas dan pemilu tambahan kemungkinan akan dilaksanakan. Kandidat harus memperoleh lebih dari 50 persen suara untuk bisa dinyatakan sebagai pemenang.
Hari Rabu, komisi tersebut mengatakan akan menunda pengumuman hasil pendahuluan hingga 26 April untuk memberi lebih banyak waktu bagi penyelidikan kemungkinan adanya penipuan dan kejanggalan-kejanggalan lain. Tidak jelas mengapa kemudian hasil perhitungan diumumkan Kamis, sesuai rencana semula.
Abdullah menempati posisi kedua pada pemilu 2009 yang dimenangkan Presiden Hamid Karzai, di tengah-tengah adanya tuduhan kejanggalan dan penipuan suara. Pemenang pemilu 5 April akan menggantikan Karzai yang tidak bisa mencalonkan diri lagi karena peraturan konstitusi. Presiden mendatang akan mengawasi transisi di mana mayoritas pasukan internasional akan ditarik dari Afghanistan.
Hasil final pemilu ini dijadwalkan akan dirilis 14 Mei mendatang.