Tiga tahun berturut-turut Real Madrid menjadi tim sepakbola dengan nilai paling tinggi, menurut daftar tahunan majalah Forbes.
Posisi teratas ini diperoleh dari pemasukan iklan, lisensi kaos dan semacamnya. Meski demikian, faktor prestasi di lapangan juga menentukan.
Redaktur Eksekutif Forbes, Michael Ozanian mengatakan, tanpa performa yang baik dilapangan sebuah klub bola takkan bisa menjual hak siar dan mendapat pemasukan tinggi.
Peringkat | Klub | Nilai (dalam rupiah) |
---|---|---|
1 | Real Madrid | 43 triliun |
2 | FC Barcelona | 41,2 triliun |
3 | Manchester United | 40,5 triliun |
4 | Bayern Munchen | 30,6 triliun |
Manchester United sebelumnya merajai daftar Forbes sebelum terdongkel pada tahun 2013 oleh Real Madrid. Masih masuknya klub 'red devils' ini dalam tiga besar, tak lepas dari faktor lisensi dan marketing.
"Manchester United belakangan tidak kuat, baik dalam Liga Primer maupun Liga Champions", kata Michael Ozanian. Tetapi ia menambahkan, "Keunggulan mereka adalah klub ini merupakan 'raksasa marketing'. Mereka punya kontrak 7 tahun dengan Chevrolet untuk hak iklan di kaos bernilai total $600 juta (Rp 8 triliun), kontrak termahal di dunia sepakbola. Dan mereka juga punya perjanjian sponsor $1,1 miliar (Rp 14,4 triliun) dengan Adidas untuk seragam mereka. Ini juga termahal di dunia sepakbola"
Dalam dua puluh klub termahal versi Forbes memang ada delapan tim asal Inggris, termasuk Chelsea dan Arsenal. Menurut Ozanian, ini tak lepas dari menguatnya poundsterling Inggris terhadap euro dan dollar AS, serta kontrak hak siar domestik baru untuk pertandingan Liga Primer Inggris.