Pihak berwenang di Hawaii memperingatkan konsumen untuk waspada akan risiko makan makanan mentah dan setengah matang setelah melacak perebakan penyakit hepatitis A pada kerang yang disajikan mentah di sebuah jaringan restoran sushi.
Kepala Bagian Sanitasi Departemen Kesehatan negara bagian Hawaii, Peter Oshiro pekan lalu mengatakan ia dan yang lainnya di Hawaii senang makan makanan mentah. Tapi ia memperingatkan warga agar “berhati-hati” mengenai makanan semacam itu dan mengetahui ada kemungkinan mereka bisa jatuh sakit.
Oshiro mengatakan “jelas saya juga menyukai makanan mentah dan berisiko seperti seperti halnya anda. Ini tidak akan menghentikan saya memakannya karena saya tahu rasanya enak”.
Departemen itu hari Senin (22/8) memerintahkan Genki Sushi, jaringan restoran terkenal yang menyajikan sushi pada nampan berjalan, untuk menutup 10 restoran di dekatnya di Oahu dan satu lagi di Kauai.
Restoran itu harus membuang semua pasokan makanan mereka dan barang-barang sekali pakai seperti gelas dan serbet dan mensterilkan fasilitas itu sebelum dibuka kembali, kata Oshiro.
Perebakan penyakit Hepatitis A itu sejauh ini telah membuat 168 orang sakit. Penyakit itu bisa menyebabkan demam, nafsu makan hilang, pusing dan penyakit-penyakit lainnya.
Departemen itu mengatakan produk yang tercemar itu adalah kerang Sea Port Bay Scallops yang didistribusikan oleh Koha Oriental Foods. Produk itu dikirim dalam bentuk beku tapi Genki Sushi menyajikannya mentah-mentah. Kotaknya mengatakan kerang-kerang itu berasal dari Filipina.
Lauren Sucher, juru bicara Badan Pengawasan Makanan dan Obat-obatan Amerika mengatakan kantornya berusaha menetapkan sumber kerang itu.
Orang-orang bisa terkena virus Hepatitis A dengan makan makanan yang terkontaminasi, minum air yang terkontaminasi, kontak pribadi atau berhubungan seks.
Mary Hansen, salah seorang kepala Genki Sushi USA mengatakan perusahaannya langsung mematuhi perintah departemen itu.
“Kami terus bekerja sama dengan Departemen Kesehatan untuk memastikan kami mematuhinya sehingga kami bisa membuka kembali restoran-restoran secepat mungkin,” katanya.
Departemen Kesehatan negara bagian Hawaii pertama kali mengumumkan perebakan hepatitis A tanggal 1 Juli lalu tapi kesulitan untuk mengetahui sumbernya karena masa perkembangan penyakit itu lama. Sulit bagi mereka yang terinfeksi untuk mengingat semua yang mereka makan dan semua orang yang mengadakan kontak dengan mereka.
Dr. Sarah Park, ahli epidemi negara bagian itu mengatakan salah satu informasi penting adalah 70 persen dari yang terinfeksi pernah makan di Genki Sushi tapi hanya 22-23 persen yang membalas survei departemen kesehatan. Ia mengatakan pejabat kesehatan tidak mendapat respon seperti itu untuk restoran, jaringan makanan atau toko makanan lain manapun.
Park mengatakan departemen itu prihatin dengan kerang-kerang itu, mungkin disajikan atau didistribusikan ke tempat-tempat selain Genki Sushi karena sejumlah kecil pasien mengatakan mereka tidak makan di jaringan restoran itu. Park mengatakan distributornya mengatakan hanya menyediakan kerang-kerang itu untuk Genki Sushi.
Park mengatakan departemen kesehatan telah memberi tahu badan kesehatan Amerika lainnya sehingga para dokter di seluruh Amerika bisa mempertimbangkan latar belakang perjalanan ke Hawaii jika pasien mereka melaporkan gejala-gejala hepatitis A. [my/al]