Para insinyur di Badan Penerbangan dan Antariksa (National Aeronautics and Space Administration/NASA) berencana mengirim helikopter miniatur untuk terbang di atas permukaan Mars bulan depan dalam eksperimen penerbangan antarplanet. Jika berhasil, misi itu akan menjadi penerbangan pertama yang dikendalikan dan ditenagai oleh pesawat pada benda angkasa lain.
Dilaporkan Reuters, NASA membandingkan debut wahana antariksa Mars, yang diberi nama Ingenuity, dengan penerbangan perdana pesawat terbang bermotor buatan Wright Bersaudara di dekat Kitty Hawk, North Carolina, pada 1903. Ingenuity menggunakan tenaga surya dan berbobot 1,8 kilogram.
Untuk menghormati prestasi ini, sepotong kecil kain sayap dari pesawat buatan Wright Bersaudara yang asli diikat di bawah panel surya helikopter itu dan melayang bersama Ingenuity, ketika wahana itu terbang sekitar 150 juta mil dari Bumi.
Para insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA dekat Los Angeles, tempat merancang dan membangun Ingenuity, menargetkan akan meluncurkan helikopter berkaki empat dengan rotor ganda untuk uji terbang perdana sekitar 8 April.
Bulan lalu, helikopter itu dibawa ke planet merah dengan cara dipasang di bagian perut Perseverance, wahana penjelajah Mars milik NASA. Perseverance mendarat di dasar cekungan luas bernama Kawah Jezero pada 18 Februari setelah tujuh bulan perjalanan mengarungi antariksa.
Perseverance, sebuah laboratorium robotik beroda, yang bertujuan untuk menemukan jejak kehidupan mikroba fosil di Mars di masa lalu, dan mengumpulkan spesimen batuan untuk kembali ke Bumi selama misi Mars di masa depan.
Salah satu misi pertamanya adalah mengangkut Ingenuity ke area uji terbangnya, yang terletak di area datar di dekat lokasi pendaratan Perseverance. Di lokasi itu, Ingenuity akan diturunkan oleh kendali jarak jauh dan ditempatkan di tanah sebelum wahan penjelajah meninggalkan lokasi dengan hati-hati.
NASA telah menyisihkan 30 hari Mars untuk membongkar dan mempersiapkan helikopter untuk penerbangan bersejarah, tetapi sederhana. Pesawat akan lepas landas, pelan-pelan secara vertikal hingga mencapai ketinggian 10 kaki (3 meter), melayang selama 30 detik, berputar di udara, lalu turun untuk mendarat dengan mulus.
JPL berencana menggunakan kamera yang dipasang pada Perseverance yang terparkir tak jauh dari lokasi untuk mengabadikan seluruh kegiatan dan kemudian mengirimkan gambar ke Bumi dalam beberapa jam kemudian. Ingenuity juga dilengkapi dengan dua kamera independen untuk navigasi. [na/ft]